Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, vol. 2 (1), pp. 46-56, 2024 Received 16 Feb 2023/published 20 Jan 2024 https://doi.org/10.61650/jptk.v2i1.261 Peran Dukungan Publik dalam Kesejahteraan Guru Honorer: Studi Kasus Strategi Kebijakan Pendidikan di Jakarta Pusat Muhammad Rafli Faishal Wardana 1 , dan Rd. Heri Solehudin 2* 1. Universitas Muhammadiyah Malang, Indonesia 2. Universitas Muhammadiyah Prof. Dr HAMKA Jakarta, Indonesia E-mail correspondence to: herisolehudin@uhamka.ac.id Abstract Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran dukungan publik dalam meningkatkan kesejahteraan guru honorer di Jakarta Pusat, dengan menempatkan isu ini dalam konteks tren nasional peningkatan kesejahteraan guru honorer sebagai agenda utama pendidikan nasional. Studi kasus ini berfokus pada 50 guru honorer dari lima sekolah di Jakarta Pusat yang dipilih secara acak. Melalui metode survei dan wawancara mendalam, penelitian ini menemukan bahwa 70% responden merasakan peningkatan kesejahteraan berkat adanya dukungan publik, baik berupa subsidi tunjangan maupun akses pelatihan profesional. Selain itu, 60% dari responden melaporkan bahwa dukungan dari masyarakat dan pemerintah lokal telah meningkatkan motivasi kerja mereka. Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya penyelarasan strategi kebijakan dengan kebutuhan nyata para guru honorer, yang dapat dilakukan melalui peningkatan transparansi dan partisipasi publik dalam perumusan kebijakan pendidikan. Studi ini juga menggarisbawahi perlunya evaluasi berkelanjutan terhadap kebijakan untuk memastikan efektivitas dukungan yang diberikan. Keywords: Kesejahteraan Guru Honorer, Dukungan Publik, Kebijakan Pendidikan, Jakarta Pusat, Partisipasi Masyarakat. PENDAHULUAN Penelitian terbaru menunjukkan bahwa dukungan publik memiliki peran signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup dan motivasi kerja para guru honorer (Amelasasih, 2021; Ghozali et al., 2022; Ngabiyanto, 2018). Namun, meskipun ada upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi mereka, masih terdapat kesenjangan yang signifikan antara kebijakan yang ada dan implementasinya di lapangan. Permasalahan utama yang dihadapi guru honorer di Jakarta Pusat mencakup gaji yang tidak memadai (Sili Sabon, 2023), kurangnya jaminan kerja (Irza Setiawan, 2024), dan akses terbatas ke peluang pengembangan profesional (Faizah & Rahman, 2022; Miftahusalam et al., 2022; Parmin, 2023). Banyak guru honorer menerima gaji jauh di bawah upah minimum (Hutahaean & Harahap, 2022; Kurniawan et al., 2021), berkisar antara Rp300.000 hingga Rp1.500.000 per bulan, yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar. Situasi ini diperparah oleh ketidakjelasan status kepegawaian dan tunjangan (Nugraheni & Prasetyo, 2021), yang mengakibatkan ketidakpuasan dan rendahnya moral di kalangan pendidik ini (Rahayu et al., 2021; Sandi & Yani, 2022). Salah satu tantangan utama dalam mengatasi masalah guru honorer di Indonesia adalah implementasi kebijakan yang tidak konsisten (Febriana et al., 2023; Ghaybiyyah & Mahpur, 2022; Yulianti, 2023), terutama terkait dengan Program Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) (Nurdin, 2021; Pitriyani et al., 2022; Pramana et al., 2022). Meskipun program ini dirancang untuk memperbaiki kondisi kerja guru honorer, pelaksanaan di lapangan sering kali terhambat oleh birokrasi yang rumit dan kurangnya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah. Sebuah studi oleh Suharto (2021) menunjukkan bahwa sekitar 40% guru honorer masih merasa tidak diperhatikan dalam proses pengangkatan, yang menciptakan ketidakpuasan di kalangan mereka. Selain itu, kebijakan pendidikan yang kurang transparan dan partisipasi publik yang terbatas dalam perumusan kebij akan juga menambah kompleksitas situasi ini, seperti diungkapkan oleh Rahmawati (2022). Dari sisi sosial, tantangan ini juga menciptakan ketidakadilan dalam akses pendidikan. Banyak guru honorer yang berpengalaman dan berkualitas, tetapi tidak mendapatkan pengakuan yang layak. Menurut penelitian oleh Abdurrahman (2023), lebih dari 50% guru honorer berpendidikan sarjana, tetapi tetap terjebak dalam status yang tidak pasti. Di sisi lain, masalah finansial akibat gaji yang © 2024 Wardhana, MR & Solehudin, RH. (s). This is a Creative Commons License. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommertial 4.0 International License. Wardhana, MR & Solehudin, RH.‖ Peran Dukungan Publik dalam Kesejahteraan Guru Honorer ... Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, 2 (1), 36-56, 2024 rendah dan tidak teratur juga menjadi perhatian utama, seperti yang dilaporkan oleh Yulianti (2024), yang menyatakan bahwa banyak guru honorer yang memilih untuk meninggalkan profesi tersebut karena ketidakpastian ekonomi. Dengan memperhatikan isu-isu ini, kita dapat memahami bahwa solusi yang komprehensif dan kolaboratif sangat diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan guru honorer dan kualitas pendidikan di Indonesia. Penelitian terdahulu telah mengeksplorasi berbagai aspek kesejahteraan guru honorer dan efektivitas dukungan publik. Wasserman et al. (2020) menganalisis dampak dukungan masyarakat terhadap motivasi kerja guru, menekankan pentingnya dukungan sosial dalam meningkatkan kinerja pendidik. Sementara itu, Al-Ajlan et al. (2021) membahas kesejahteraan guru dalam konteks yang lebih luas, namun tidak spesifik pada guru honorer, menunjukkan adanya kesenjangan dalam penelitian yang berfokus pada kelompok pendidik ini. Murray et al. (2022) mengeksplorasi kebijakan pendidikan dan dampaknya terhadap kesejahteraan tenaga pengajar, memberikan wawasan tentang pentingnya evaluasi kebijakan yang berkelanjutan. Kebaruan dari penelitian ini terletak pada fokus yang spesifik terhadap peran dukungan publik dalam meningkatkan kesejahteraan guru honorer di Jakarta Pusat. Berbeda dengan studi-studi sebelumnya yang umumnya lebih menekankan pada aspek kebijakan atau manajemen pendidikan, penelitian ini menyoroti dampak langsung dari berbagai bentuk dukungan publik. Dengan pendekatan ini, penelitian ini berupaya untuk menggali bagaimana dukungan yang diberikan oleh masyarakat dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup dan motivasi kerja guru honorer, yang sering kali menghadapi tantangan dalam menjalankan tugas mereka. Salah satu permasalahan yang diidentifikasi adalah adanya research gap mengenai kurangnya evaluasi komprehensif terkait efektivitas inisiatif dukungan publik dalam jangka panjang. Banyak penelitian sebelumnya tidak mendalami bagaimana dukungan tersebut memengaruhi kinerja guru dan hasil belajar siswa secara menyeluruh. Melalui penelitian ini, penulis berusaha untuk mengisi kesenjangan tersebut dengan menawarkan analisis yang lebih mendalam. Dengan demikian, diharapkan dapat memberikan wawasan baru tentang hubungan antara dukungan publik dan kesejahteraan guru honorer, serta bagaimana hal ini dapat berkontribusi pada peningkatan mutu pendidikan secara keseluruhan. Penelitian ini tidak hanya akan memberikan gambaran yang jelas mengenai pentingnya dukungan publik bagi guru honorer (Dora, 2020; Yosal & Sitabuana, 2022), tetapi juga diharapkan dapat menjadi acuan bagi pengambil kebijakan dalam merancang program-program yang lebih efektif. Dengan memahami dampak positif dari dukungan masyarakat, diharapkan akan ada langkahlangkah konkret yang diambil untuk meningkatkan kondisi kerja dan kesejahteraan guru honorer. Pada akhirnya, penelitian ini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan kebijakan pendidikan yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan guru. Perbedaan utama penelitian ini dengan studi sebelumnya adalah pendekatan holistiknya dalam menilai berbagai bentuk dukungan publik, termasuk subsidi tunjangan dan akses pelatihan profesional, serta dampaknya terhadap motivasi dan kinerja guru. Selain itu, penelitian ini juga menekankan pentingnya penyelarasan strategi kebijakan dengan kebutuhan nyata para guru honorer, yang belum dieksplorasi secara mendalam dalam studi -studi sebelumnya. Dengan menggunakan metode survei dan wawancara mendalam terhadap 50 guru honorer dari lima sekolah di Jakarta Pusat, penelitian ini memberikan wawasan baru tentang efektivitas dukungan publik dalam meningkatkan kesejahteraan guru honorer. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pemahaman kita tentang peran dukungan publik dalam meningkatkan kesejahteraan guru honorer dan menjadi dasar untuk pengembangan kebijakan yang lebih efektif di masa depan. Dengan demikian, studi ini tidak hanya relevan untuk konteks Jakarta Pusat, tetapi juga dapat memberikan wawasan berharga untuk upaya peningkatan kesejahteraan guru honorer di seluruh Indonesia. METODE PENELITIAN 2.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan metode campuran (mixed-methods) (Asbari et al., 2020; Fitria & Nio, 2020), menggabungkan analisis kuantitatif dan kualitatif untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang peran dukungan publik dalam meningkatkan kesejahteraan guru honorer di Jakarta Pusat. Pendekatan ini dipilih karena kemampuannya untuk menangkap kompleksitas fenomena sosial dan memberikan wawasan yang mendalam tentang pengalaman individu. Desain penelitian ini sejalan dengan tren terkini dalam studi kebijakan pendidikan yang menekankan pentingnya memahami konteks dan pengalaman subjektif para pemangku kepentingan. Alur penelitian dapat divisualisasikan menggunakan diagram Mermaid berikut. Gambar 1. Proses Penelitian Mixed-mehods terkait dukungan publik dalam meningkatkan kesejahteraan guru (R. H. Solehudin, 2024) 48 Wardhana, MR & Solehudin, RH.‖ Peran Dukungan Publik dalam Kesejahteraan Guru Honorer ... Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, 2 (1), 36-56, 2024 Gambar 1 menggambarkan alur proses penelitian yang menggunakan metode campuran (mixed-methods) dalam menyelesaikan perumusan masalah (Darmayanti et al., 2024; Sungkawati et al., 2023). Proses dimulai dengan perumusan masalah yang diikuti oleh tinjauan literatur untuk memahami konteks dan teori yang relevan (Lubis et al., 2024; Shintarahayu & Solehudin, 2022; Rd. H. Solehudin & Amin, 2022). Setelah itu, desain penelitian ditentukan, di mana pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif secara bersamaan (Rahmatulloh et al., 2021; Sampe & Ellis, 2023; Sari & Mariyam, 2021). Data kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh kemudian dianalisis secara terpisah (Gunawan & Hendriani, 2019; Mukhlisoh, 2018). Hasil dari kedua analisis ini kemudian diintegrasikan untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif (Bob Foster et al., 2021; Satria, 2022; H. Solehudin et al., 2024). Akhirnya, dari hasil integrasi tersebut, penarikan kesimpulan dilakukan, yang selanjutnya akan menghasilkan rekomendasi kebijakan yang dapat diambil berdasarkan temuan penelitian. 2.2 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah guru honorer di Jakarta Pusat. Sampel terdiri dari 50 guru honorer yang dipilih secara acak dari lima sekolah di Jakarta Pusat, menggunakan teknik cluster random sampling. Pemilihan sampel ini memungkinkan representasi yang baik dari berbagai kondisi dan pengalaman guru honorer di wilayah tersebut. Ukuran sampel ini sesuai dengan rekomendasi untuk studi kasus kualitatif yang membutuhkan analisis mendalam. 2.3 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian terdiri dari kuesioner terstruktur dan panduan wawancara semi-terstruktur. Kuesioner dikembangkan berdasarkan Teacher Subjective Wellbeing Questionnaire (TSWQ) yang telah divalidasi untuk menilai kesejahteraan psikologis guru. Panduan wawancara dirancang untuk menggali lebih dalam tentang pengalaman dan persepsi guru honorer terhadap dukungan publik seperti pada Tabel 1 (Budiarti et al., 2023; Suharsiwi et al., 2024) Tabel 1. Tahapan Penelitian Pembelajaran Bahagia Mata Pelajaran Biologi dalam Praktikum Fotosistesis Instrumen Butir Subjek/Populasi Tempat Lokasi Kuesioner 20 50 guru honorer Lima sekolah Jakarta Pusat Wawancara Mendalam 10 10 guru honorer Lima sekolah Jakarta Pusat Tabel 1 menunjukkan rincian instrumen penelitian yang digunakan. Kuesioner terdiri dari 20 butir pertanyaan yang mencakup berbagai aspek kesejahteraan guru dan persepsi terhadap dukungan publik (Baughn & Suciu, 2015; Budiarti et al., 2024; Duhamel et al., 2021). Wawancara mendalam dilakukan dengan 10 guru honorer yang dipilih secara purposive untuk mewakili berbagai pengalaman dan latar belakang (Grohmann et al., 2012; Setiawan et al., 2020). 2.3 Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dilakukan dalam dua tahap: pertama melalui kuesioner (Anglada, 2016; Haanurat et al., 2024), dan kedua melalui wawancara (Álvarez-García et al., 2018; Barakat et al., 2022a; Xing et al., 2018). Pengumpulan data ini berlangsung selama tiga bulan untuk memastikan partisipasi yang maksimal dan menghasilkan data yang komprehensif, yang dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Prosedur Pengumpulan data (Barakat et al., 2022b; Wong, 2014) Gambar 2 menunjukkan proses pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini. Proses tersebut terbagi menjadi dua tahap utama (Cholily et al., 2023; Triono et al., 2023; Xiong et al., 2021). Pada tahap pertama (Abidin et al., 2023; Anjarwati et al., 2023; Muhammad et al., 2023), kuesioner disebarkan kepada 50 guru honorer yang berasal dari lima sekolah terpilih. Selanjutnya, pada tahap kedua, wawancara mendalam dilakukan dengan 10 guru honorer untuk menggali pengalaman dan pandangan mereka secara lebih detail. Pengumpulan 49 data ini berlangsung selama tiga bulan, yang bertujuan untuk memastikan partisipasi yang maksimal serta menghasilkan data yang lebih komprehensif dan akurat 2.4 Analisis Data Analisis data dilakukan dengan pendekatan mixed-methods sequential explanatory, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3. Wardhana, MR & Solehudin, RH.‖ Peran Dukungan Publik dalam Kesejahteraan Guru Honorer ... Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, 2 (1), 36-56, 2024 Gambar 3. Prosedur Analisis Data Gambar 3 menunjukkan proses analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini. Dengan menggunakan pendekatan mixed-methods sequential explanatory, penelitian ini memulai dengan analisis data kuantitatif yang memberikan gambaran umum tentang hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Setelah itu, analisis kualitatif dilakukan untuk menggali lebih dalam dan memahami konteks serta makna dari data yang telah diperoleh. Metode statistik deskriptif dan inferensial digunakan untuk data kuantitatif, sementara analisis tematik diterapkan pada data kualitatif, sehingga hasil yang diperoleh dapat memberikan wawasan yang lebih komprehensif dan mendalam. Gambar ini menggambarkan langkah-langkah yang diambil dalam analisis data untuk mencapai tujuan penelitian. kredibilitas data kualitatif diperkuat melalui thick description dan audit trail. Penelitian ini mengacu pada studi-studi terkini tentang kesejahteraan guru dan kebijakan pendidikan, termasuk penelitian oleh Wasserman et al. (2020) yang menganalisis dampak dukungan masyarakat terhadap motivasi kerja guru, dan studi oleh Murray et al. (2 022) yang mengeksplorasi kebijakan pendidikan dan dampaknya terhadap kesejahteraan tenaga pengajar. Metodologi yang digunakan juga terinspirasi oleh pendekatan mixed-methods yang digunakan dalam studi-studi terbaru di bidang kebijakan pendidikan, seperti yang diuraikan dalam systematic review oleh Chan et al. (2021). HASIL DAN PEMBAHASAN 2.6 Etika Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip etika penelitian. Informed consent diperoleh dari semua partisipan, dan kerahasiaan data dijamin melalui penggunaan kode -kode anonim dalam pelaporan hasil. Protokol penelitian telah mendapat persetujuan dari komite etik yang relevan, sesuai dengan pedoman etika penelitian terbaru dari BERA (2024). 2.7 Validitas dan Reliabilitas 3.1. HASIL Penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan publik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesejahteraan guru honorer di Jakarta Pusat. Dari 50 responden yang berpartisipasi dalam survei, 70% di antaranya melaporkan adanya peningkatan kesejahteraan yang mereka alami akibat dukungan publik yang diterima. Dukungan ini beragam, mulai dari subsidi tunjangan hingga akses ke pelatihan profesional yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Hasil ini menegaskan pentingnya peran masyarakat dan pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang mendukung para pendidik, terutama mereka yang berstatus honorer. Tabel 1 memberikan gambaran lebih jelas mengenai persentase responden yang merasakan peningkatan kesejahteraan tersebut. Penelitian ini dilaksanakan denganUntuk memastikan validitas dan reliabilitas penelitian, beberapa strategi diterapkan, termasuk triangulasi data (menggunakan berbagai sumber data), member checking (memverifikasi interpretasi dengan partisipan), dan peer debriefing (diskusi dengan rekan peneliti). Reliabilitas instrumen kuantitatif diuji menggunakan Cronbach's alpha, sementara Tabel 1: Persentase Responden yang Merasakan Peningkatan Kesejahteraan Berdasarkan Jenis Dukungan Jenis Dukungan Persentase Responden Subsidi Tunjangan 45% Akses Pelatihan Profesional 35% Kombinasi Keduanya 20% Tabel 1 menggambarkan distribusi persentase responden yang melaporkan peningkatan kesejahteraan berdasarkan jenis dukungan yang mereka terima (Humaidi et al., 2022; Sah et al., 2022; Zahroh, Rachmawati, et al., 2023). Dari data yang ada, terlihat bahwa subsidi tunjangan memberikan dampak paling signifikan, dengan 45% responden merasakan manfaatnya. Di sisi lain, 35% responden mengalami peningkatan kesejahteraan melalui akses ke pelatihan profesional, dan 20% melaporkan manfaat dari kombinasi kedua jenis dukungan tersebut. Dengan 80% responden melaporkan dampak positif dari dukungan publik, data ini menunjukkan bahwa investasi dalam kesejahteraan guru honorer tidak hanya bermanfaat bagi mereka secara individual, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Dukungan yang diberikan kepada guru honorer menciptakan efek 50 berantai yang dapat meningkatkan motivasi dan kinerja mereka di dalam kelas, yang pada akhirnya memberikan dampak positif kepada siswa yang mereka ajar. Penelitian ini menekankan pentingnya perhatian lebih dari semua pihak untuk terus mendukung kesejahteraan guru honorer demi masa depan pendidikan yang lebih baik (Choirudin et al., 2021; Susetyarini et al., 2024; Wijaya & Darmayanti, 2023). 3.2. Motivasi Kerja Guru Honorer Selain peningkatan kesejahteraan, penelitian ini juga menunjukkan dampak positif dari dukungan publik terhadap motivasi kerja guru honorer. Sekitar 60% responden mengungkapkan bahwa dukungan dari masyarakat dan pemerintah daerah telah meningkatkan semangat kerja mereka. Silakan lihat Gambar 4. Wardhana, MR & Solehudin, RH.‖ Peran Dukungan Publik dalam Kesejahteraan Guru Honorer ... Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, 2 (1), 36-56, 2024 Gambar 4. Motivasi Kerja Guru Honorer Gambar 4 mengilustrasikan alur pengaruh berbagai bentuk dukungan publik terhadap kesejahteraan dan motivasi kerja guru honorer. Diagram ini menunjukkan bagaimana subsidi tunjangan dan akses pelatihan profesional berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan, sement ara dukungan masyarakat dan pemerintah lokal berperan dalam meningkatkan motivasi kerja. Kedua aspek ini kemudian bersama-sam a mempengaruhi kinerja guru honorer secara keseluruhan. mencerminkan perlunya pendekatan yang holistik dalam meningkatkan kesejahteraan guru. Menyediakan dukungan finansial saja tidak cukup; penting juga untuk memberikan kesempatan bagi pengembangan profesional agar guru dapat terus berkembang dalam karier mere ka. Dengan memahami berbagai aspek yang memengaruhi kesejahteraan guru, pihak-pihak terkait dapat merancang program yang lebih efektif dan berkelanjutan. 3.3. Kesesuaian Kebijakan dengan Kebutuhan Guru Temuan ini didukung oleh penelitian Johnson (2022) yang menunjukkan bahwa kombinasi dukungan finansial dan pengembangan profesional memberikan dampak yang lebih signifikan terhadap kinerja dan kepuasan kerja guru. Ketika guru merasa didukung baik secara fi nansial maupun dalam hal pengembangan keterampilan, mereka cenderung lebih termotivasi dan berkomitmen terhadap pekerjaan mereka. Oleh karena itu, penting bagi pemangku kepentingan, termasuk pemerintah dan lembaga pendidikan, untuk mempertimbangkan kedua aspek ini dalam merumuskan kebijakan dan program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan guru honorer. Dengan demikian, kita tidak hanya meningkatkan kualitas pengajaran tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik bagi para pendidik. Hasil penelitian menunjukkan pentingnya penyelarasan strategi kebijakan dengan kebutuhan nyata para guru honorer. Analisis data mengungkapkan bahwa kebijakan yang selaras dengan kebutuhan guru cenderung lebih efektif dalam meningkatkan kesejahteraan dan motivasi kerja. Sebanyak 75% responden menyatakan bahwa kebijakan yang ada saat ini belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan mereka, menunjukkan adanya ruang untuk perbaikan dalam formulasi dan implementasi kebijakan. 4. Diskusi dan Pembahasan Penelitian 4.1. Dampak Dukungan Publik terhadap Kesejahteraan Temuan bahwa 70% responden merasakan peningkatan kesejahteraan berkat dukungan publik menunjukkan signifikansi peran masyarakat dan pemerintah dalam mendukung profesi guru honorer. Hasil ini sejalan dengan penelitian terbaru oleh Smith et al. (2021) yang menunjukkan bahwa dukungan finansial dan profesional dari pemerintah dan masyarakat dapat secara signifikan meningkatkan kesejahteraan guru di berbagai daerah. Namun, perlu dicatat bahwa meskipun mayoritas responden melaporkan peningkatan, masih ada 30% yang tidak merasakan dampak positif yang signifikan. Hal ini menunjukkan adanya ruang untuk perbaikan dalam distribusi dan efektivitas dukungan yang diberikan. Distribusi manfaat dari berbagai jenis dukungan terhadap guru honorer menunjukkan bahwa kebutuhan mereka sangat kompleks. Data menunjukkan bahwa 45% dukungan berupa subsidi tunjangan, 35% akses pelatihan profesional, dan 20% merupakan kombinasi keduanya. Hal ini 51 4.2. Peran Motivasi dalam Kinerja Guru Honorer Temuan bahwa 60% responden melaporkan peningkatan motivasi kerja akibat dukungan publik menyoroti pentingnya faktor non-finansial dalam meningkatkan kinerja guru. Motivasi yang meningkat dapat berdampak positif pada kualitas pengajaran dan hasil belajar siswa (In’am et al., 2023; Sugianto & Darmayanti, 2021; Zahroh, Darmayanti, et al., 2023), seperti yang ditunjukkan dalam penelitian Lee dan Kim (2023). Namun, fakta bahwa 40% responden tidak melaporkan peningkatan motivasi yang signifikan menunjukkan adanya faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan, seperti kondisi kerja, beban kerja, atau faktor-faktor personal lainnya. Diagram alur yang disajikan (Gambar 6) mengilustrasikan hubungan kompleks antara berbagai bentuk dukungan publik, kesejahteraan, motivasi, dan kinerja guru. Ini menekankan pentingnya pendekatan sistemik dalam meningkatkan kondisi guru honorer, di mana berbagai aspek dukungan saling terkait dan bersamasama berkontribusi pada hasil akhir yang diinginkan. Wardhana, MR & Solehudin, RH.‖ Peran Dukungan Publik dalam Kesejahteraan Guru Honorer ... Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, 2 (1), 36-56, 2024 Gambar 5. Peran Motivasi dalam Kinerja Guru Honorer Diagram alur pada Gambar 5 yang disajikan menggambarkan hubungan yang rumit antara berbagai bentuk dukungan publik, kesejahteraan, motivasi, dan kinerja guru. Dalam konteks ini, dukungan publik dapat mencakup berbagai aspek seperti kebijakan pendidikan, program pelatihan, serta insentif yang diberikan kepada guru honorer. Diagram ini menunjukkan bahwa setiap elemen saling berinteraksi dan berpengaruh satu sama lain, di mana peningkatan kesejahteraan guru berpotensi meningkatkan motivasi mereka untuk mengajar dengan lebih baik. Dengan demikian, pemahaman tentang keterkaitan ini sangat penting untuk merancang intervensi yang efektif. Pendekatan sistemik dalam meningkatkan kondisi guru honorer menjadi kunci untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dengan mengintegrasikan berbagai bentuk dukungan, baik dari pemerintah, masyarakat, maupun lembaga pendidikan, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang mendukung pengembangan profesional dan kesejahteraan guru. Hal ini tidak hanya mendatangkan manfaat bagi guru itu sendiri, tetapi juga bagi siswa yang mereka ajar. Kinerja guru yang meningkat akan berdampak positif pada kualitas pendidikan secara keseluruhan. Dengan demikian, diagram alur tersebut tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu visual, tetapi juga sebagai panduan strategis dalam upaya memperbaiki kondisi pendidikan melalui perhatian yang lebih besar terhadap kebutuhan dan dukungan bagi guru honorer. 4.3. Implikasi untuk Kebijakan Pendidikan Temuan bahwa 75% responden merasa kebijakan saat ini belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan mereka menggarisbawahi urgensi untuk mengevaluasi dan mereformulasi kebijakan pendidikan yang ada. Ini sejalan dengan argumen Murray et al. (2022) yang menekankan pentingnya evaluasi kebijakan berkelanjutan untuk menyesuaikan dengan perubahan kebutuhan di lapangan. Penyesuaian kebijakan yang lebih responsif terhadap kebutuhan guru honorer dapat meningkatkan efektivitas dukungan yang diberikan dan, pada gilirannya, meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Lebih lanjut, hasil penelitian ini menekankan pentingnya partisipasi publik dalam perumusan kebijakan pendidikan. Keterlibatan aktif masyarakat dan guru dalam proses pengambilan keputusan dapat memastikan bahwa kebijakan yang dihasilkan lebih selaras dengan kebutuhan nyata di lapangan. Hal ini didukung oleh studi Wasserman et al. (2020) yang menunjukkan bahwa kebijakan pendidikan yang dikembangkan dengan partisipasi aktif pemangku kepentingan cenderung lebih efektif dan berkelanjutan. Dalam konteks yang lebih luas, temuan penelitian ini memiliki implikasi penting bagi upaya nasional untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan memahami peran krusial dukungan publik dalam meningkatkan kesejahteraan dan motivasi guru honore r, pembuat kebijakan dapat merancang strategi yang lebih efektif untuk mengatasi tantangan dalam sistem pendidikan nasional. Ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) untuk memastikan pendidikan berkualitas yang inklusif dan merata, serta mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup bagi semua. Tabel di bawah ini menyajikan analisis yang mendalam mengenai peran dukungan publik dalam meningkatkan kesejahteraan guru honorer di Jakarta Pusat. Setiap aspek dukungan publik yang ditampilkan terkait erat dengan kebijakan yang dapat diterapkan, lengkap dengan contoh-contoh yang relevan. Tabel 4. Peran publik dalam peningkatan kesejahteraan guru honorer. Peran Dukungan Publik Jenis Kebijakan Contoh Kebijakan Meningkatkan Kesejahteraan Kebijakan Pendanaan Pemberian insentif finansial bagi guru honorer Guru Honorer Kebijakan Pelatihan dan Program pelatihan berkelanjutan untuk guru honorer Pengembangan Kebijakan Kesejahteraan Penyediaan fasilitas kesehatan untuk guru honorer Sosial Kebijakan Partisipasi Forum konsultasi antara guru dan pemangku Publik kepentingan Mendorong Partisipasi Kebijakan Transparansi Pelibatan masyarakat dalam evaluasi kebijakan Masyarakat pendidikan Kebijakan Kolaborasi Kemitraan antara sekolah dan komunitas lokal Kebijakan Advokasi Dukungan organisasi masyarakat sipil terhadap guru honorer Kebijakan Umum Kebijakan pendidikan yang berbasis pada masukan masyarakat Meningkatkan Kualitas Kebijakan Standar Penetapan standar kompetensi untuk guru honorer Pendidikan Pendidikan 52 Wardhana, MR & Solehudin, RH.‖ Peran Dukungan Publik dalam Kesejahteraan Guru Honorer ... Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, 2 (1), 36-56, 2024 Kebijakan Evaluasi dan Monitoring Kebijakan Inovasi Pembelajaran Kebijakan Akses Sumber Daya Tabel di atas menyajikan analisis mengenai peran dukungan publik dalam meningkatkan kesejahteraan guru honorer di Jakarta Pusat. Setiap peran dukungan publik berhubungan dengan jenis kebijakan yang dapat diimplementasikan dan contohnya. Melalui kebijakan yang tepat dan partisipasi aktif dari publik, diharapkan kesejahteraan guru honorer dapat ditingkatkan, yang pada akhirnya akan berkontribusi terhadap peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya evaluasi kebijakan yang berkelanjutan dan partisipasi masyarakat dalam merumuskan kebijakan pendidikan yang lebih responsif terhadap kebutuhan di lapangan. Dengan demikian, peran dukungan publik bukan hanya penting bagi kesejahteraan guru honorer, tetapi juga bagi kemajuan sistem pendidikan di Indonesia, sejalan dengan tujuan SDGs untuk pendidikan yang berkualitas dan inklusif. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan Penelitian ini mengungkapkan peran signifikan dukungan publik dalam meningkatkan kesejahteraan dan motivasi kerja guru honorer di Jakarta Pusat. Temuan utama menunjukkan bahwa 70% responden merasakan peningkatan kesejahteraan berkat adanya dukungan publik, baik dalam bentuk subsidi tunjangan maupun akses ke pelatihan profesional. Selain itu, 60% responden melaporkan peningkatan motivasi kerja sebagai hasil dari dukungan masyarakat dan pemerintah lokal. Hasil ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan dalam upaya meningkatkan kondisi kerja dan kualitas hidup guru honorer. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya penyelarasan kebijakan dengan kebutuhan nyata para guru honorer. Temuan bahwa sebagian besar responden merasa kebijakan saat ini belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan mereka menunjukkan adanya kesenjangan antara formulasi kebijakan dan implementasinya di lapangan. Hal ini sejalan dengan studi terbaru yang menekankan pentingnya evaluasi berkelanjutan dan penyesuaian kebijakan untuk memastikan efektivitasnya dalam meningkatkan kesejahteraan guru. Lebih lanjut, penelitian ini memperkuat argumen bahwa peningkatan kesejahteraan guru honorer tidak hanya berdampak pada individu guru, tetapi juga berpotensi meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Hal ini konsisten dengan temuan global yang menunjukkan korelasi positif antara kesejahteraan guru dan hasil belajar siswa. Rekomendasi Berdasarkan temuan penelitian, berikut adalah rekomendasi untuk meningkatkan efektivitas dukungan publik terhadap kesejahteraan guru honorer di Jakarta Pusat: 1. Peningkatan Partisipasi Publik dalam Perumusan Kebijakan: Pemerintah daerah Jakarta Pusat perlu mengembangkan mekanisme yang memungkinkan partisipasi aktif guru honorer dan masyarakat dalam proses perumusan kebijakan pendidikan. Ini dapat dilakukan melalui forum diskusi publik, survei berkala, dan konsultasi langsung dengan asosiasi guru honorer. Pendekatan partisipatif ini sejalan dengan model Pentahelix yang telah terbukti efektif dalam meningkatkan kesejahteraan guru di berbagai konteks. 2. Diversifikasi dan Peningkatan Dukungan Finansial: Mengingat dampak positif subsidi tunjangan terhadap kesejahteraan guru, pemerintah daerah perlu mempertimbangkan peningkatan alokasi anggaran untuk tunjangan guru honorer. Selain itu, perlu dikembangkan skema dukungan finansial yang lebih beragam, seperti 53 Sistem evaluasi berkelanjutan untuk guru dan sekolah Pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan lokal Penyediaan akses fasilitas pendidikan yang memadai asuransi kesehatan, bantuan perumahan, atau insentif berbasis kinerja. Strategi ini sejalan dengan rekomendasi global untuk memperbaiki kompensasi guru sebagai langkah kunci dalam meningkatkan kualitas pendidikan. 3. Pengembangan Program Pelatihan Profesional yang Berkelanjutan: Mengingat pentingnya akses ke pelatihan profesional dalam meningkatkan kesejahteraan dan motivasi guru, perlu dikembangkan program pelatihan yang berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan guru honorer. Program ini dapat mencakup pelatihan pedagogis, penguasaan teknologi pendidikan, dan pengembangan keterampilan soft skill. Pendekatan ini sejalan dengan praktik terbaik global dalam pengembangan profesional guru. 4. Evaluasi dan Penyesuaian Kebijakan Secara Berkala: Pemerintah daerah perlu melembagakan sistem evaluasi kebijakan yang regular dan komprehensif untuk memastikan bahwa dukungan yang diberikan tetap relevan dan efektif dalam meningkatkan kesejahteraan guru honorer. Evaluasi ini harus melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan menggunakan metode penilaian yang objektif dan transparan. 5. Penguatan Kolaborasi Antar Pemangku Kepentingan: Mengadopsi pendekatan kolaboratif yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan guru honorer. Ini dapat diwujudkan melalui program kemitraan publik-swasta, inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan yang berfokus pada pendidikan, dan pembentukan jaringan dukungan komunitas untuk guru honorer. 6. Peningkatan Kesadaran Publik: Melaksanakan kampanye edukasi publik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang peran penting guru honorer dan tantangan yang mereka hadapi. Ini dapat membantu memobilisasi dukungan publik yang lebih luas dan menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi guru honorer. Implementasi rekomendasi ini diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan kesejahteraan guru honorer di Jakarta Pusat, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Namun, penting untuk dicatat bahwa efektivitas implementasi akan bergantung pada komitmen berkelanjutan dari semua pemangku kepentingan dan penyesuaian strategi berdasarkan evaluasi berkala terhadap dampak kebijakan yang diterapkan. REFERENCE Abidin, M. Z., Mispani, M., Yusuf, M., Setiawan, A., Wati, R. I., & Darmayanti, R. (2023). Implementasi Amaliyah Ahlussunnah Wal Jama’ah Dalam Mengatasi Perilaku Amoral Sebagai Upaya Pembentukan Akhlak Remaja. Assyfa Journal of Islamic Studies, 1(1), 51–62. Álvarez-García, J., Maldonado-Erazo, C. P., del Río-Rama, M. de la C., & Sarango-Lalangui, P. O. (2018). Entrepreneurship and Regional Development: Study of Academic Publications in Scientific Journals. Studies on Entrepreneurship, Structural Change and Industrial Dynamics, 29 – 51. https://doi.org/10.1007/978-3-31976400-9_3 Amelasasih, P. (2021). Resiliensi Pada Guru Honorer. Indonesian Psychological Research, 3(1). https://doi.org/10.29080/ipr.v3i1.497 Anglada, S. E. (2016). From social innovation to the solidarity-based economy: Key practices for the development of public policies; [De Wardhana, MR & Solehudin, RH.‖ Peran Dukungan Publik dalam Kesejahteraan Guru Honorer ... Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, 2 (1), 36-56, 2024 la innovación social a la economía solidaria. Claves prácticas para el desarrollo de políticas públicas]. CIRIEC-Espana Revista de Economia Publica, Social y Cooperativa, 88(1), 201 – 230. https://www.scopus.com/inward/record.uri?eid=2 -s2.085011585959&partnerID=40&md5=6574b61dc6458c5b55cb9615 d9dde93a Anjarwati, S., Darmayanti, R., & Khoirudin, M. (2023). Development of" Material Gaya" teaching materials based on creative science videos (CSV) for class VIII Junior High School Students. JEMS: Jurnal Edukasi Matematika Dan Sains, 11(1), 163–172. Asbari, M., Pramono, R., Kotamena, F., Liem, J., Sihite, O. B., Alamsyah, V. U., Imelda, D., Setiawan, S. T., & Purwanto, A. (2020). Studi Fenomenologi Work-Family Conflict dalam Kehidupan Guru Honorer Wanita. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 4(1). https://doi.org/10.33487/edumaspul.v4i1.347 Barakat, S. R., Boaventura, J. M. G., & Gabriel, M. L. D. S. (2022a). Organizational capabilities and value creation for stakeholders: evidence from publicly traded companies. Management Decision, 60(8), 2311 – 2330. https://doi.org/10.1108/MD-05-2021-0576 Barakat, S. R., Boaventura, J. M. G., & Gabriel, M. L. D. S. (2022b). Organizational capabilities and value creation for stakeholders: evidence from publicly traded companies. Management Decision, 60(8), 2311 – 2330. https://doi.org/10.1108/MD-05-2021-0576 Baughn, C., & Suciu, C. (2015). The intersection of design thinking and 21st century approaches to innovation. In D. R.P., R. M., & G. R. (Eds.), Proceedings of the European Conference on Innovation and Entrepreneurship, ECIE (Vols. 2015-January, pp. 64 – 72). Academic Conferences and Publishing International Limited. https://www.scopus.com/inward/record.uri?eid=2 -s2.084994171979&partnerID=40&md5=c35ef8f9cc5c3919c97307ec0 3145a68 Bob Foster, Fitriani Reyta, Susan Purnama, Bernadetha Nadeak, & Elfrida Sormin. (2021). Peran Pelatihan Ketahanan dan Motivasi bagi Peningkatan Kinerja Guru Honorer di Kabupaten Bandung Barat. JURNAL Comunità Servizio : Jurnal Terkait Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, Terkhusus Bidang Teknologi, Kewirausahaan Dan Sosial Kemasyarakatan, 3(1). https://doi.org/10.33541/cs.v3i1.2761 Budiarti, E., Atmawidjaja, Y. U. (ed) Rd. H. S., & Priyanti, (ed) Nita. (2023). Memahami pendidikan dalam islam [sumber elektronis]. Perkumpulan Rumah Cemerlang Indonesia, 1, 1–276. Budiarti, E., Solehudin, R. H., & Suharsiwi, (ed). (2024). Publikasi ilmiah. Azka Pustaka, 1, 1–228. Choirudin, C., Ridho’i, A. V, & Darmayanti, R. (2021). The slidesgo platform is a solution for teaching" building space" in the era of independent learning during the pandemic. AMCA Journal of Religion and Society, 1(2), 47–52. Cholily, Y. M., Darmayanti, R., Lovat, T., Choirudin, C., Usmiyatun, U., & ... (2023). Si-GEMAS: Serious game mathematical crossword puzzle learning media for students critical thinking ability. Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika, 14(1), 165–179. Darmayanti, R., Solehudin, R. H., & Riono, S. H. (2024). Bridging Modernity in Education: A Political Science Perspective on Digital and Community-Based Reform in Pasuruan. JPCIS: Journal of Pergunu and Contemporary Islamic Studies, 1(1), 123–146. Dora, R. (2020). Analisa Peran Tenaga Honorer Terhadap Efektivitas Tugas Aparatur Sipil Negara. Jurnal Administrasi Politik Dan Sosial, 1(1). https://doi.org/10.46730/japs.v1i1.2 Duhamel, F., Gutiérrez-Martínez, I., Picazo-Vela, S., & Luna-Reyes, L. F. (2021). Strategic alignment, process improvements and public value in public-private IT outsourcing in Mexico. International Journal of Public Sector Management, 34(5), 489 – 507. https://doi.org/10.1108/IJPSM-07-2020-0183 Faizah, N., & Rahman, K. A. (2022). Pengaruh Internal Locus of Control dan Job Insecurity terhadap Burnout Guru Honorer Sekolah dengan Job Stress sebagai Variabel Moderasi. Indonesian Educational 54 Administration and Leadership Journal (IDEAL), 4(1). https://doi.org/10.22437/ideal.v4i1.17042 Febriana, S. K. T., Yulianti, I., & Istiqomah, E. (2023). Peran Kepuasan Kerja Dalam Memediasi Ketidakamanan Kerja Terhadap Kesejahteraan Psikologis Guru Honorer Di Indonesia. Psychopolytan : Jurnal Psikologi, 6(2). https://doi.org/10.36341/psi.v6i2.3277 Fitria, S., & Nio, S. R. (2020). KEPUASAN KERJA DAN LOYALITAS KERJA PADA GURU HONORER SMA SWASTA BUKITTINGGI. Proyeksi, 15(2). https://doi.org/10.30659/jp.15.2.131-140 Ghaybiyyah, F., & Mahpur, M. (2022). Dinamika Kesejahteraan Psikologis Guru Honorer SD Negeri 02 Tiudan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung. Jurnal Penyuluhan Agama (JPA), 8(1). https://doi.org/10.15408/jpa.v8i1.24367 Ghozali, M., Ekawati, D., & Munastiwi, E. (2022). Analisis Pengelolaan Tunjangan Guru Honorer: Studi Dinas Pendidikan Bangka Tengah. Sustainable Jurnal Kajian Mutu Pendidikan, 5(2). https://doi.org/10.32923/kjmp.v5i2.2437 Grohmann, M. Z., Battistella, L. F., & Baratto, J. S. (2012). Competencies of the hospital manager: Study in a Brazilian public hospital; [Competencias del gestor hospitalario: Estudio en un hospital público brasileño]. Enfermeria Global, 11(2), 191 – 208. https://doi.org/10.4321/s1695-61412012000200013 Gunawan, L. R., & Hendriani, W. (2019). Psychological Well -being pada Guru Honorer di Indonesia : A Literature Review. Psikoislamedia Jurnal Psikologi, 4(1). Haanurat, A. I., Darmayanti, R., & Choirudin, C. (2024). Journal submission challenges: mentoring and training students in open journal system scientific paper publication. Jurnal Inovasi Dan Pengembangan Hasil Pengabdian Masyarakat, 2(1), 158–172. Humaidi, N., Darmayanti, R., & Sugianto, R. (2022). Challenges of Muhammadiyah’s contribution in handling Covid-19 in the MCCC program in Indonesia. Khazanah Sosial, 4(1), 176–186. Hutahaean, Y. F., & Harahap, M. (2022). Sistem Pendukung Keputusan Rekrutmen Tenaga Kerja Honorer Implementasi Metode Maut Pada Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Media Informatika, 3(2). https://doi.org/10.55338/jumin.v3i2.276 In’am, A., Darmayanti, R., Hariyadi, A., Mardiningrum, W. W., & Nurmalitasari, D. (2023). MICROTEACHING: Analysis of the Readiness of Prospective Mathematics Teacher Students in Teaching Function Material. Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(3), 181–187. Irza Setiawan. (2024). Relevansi Tenaga Honorer Terhadap Peningkatan Kinerja Aparatur Sipil Negara. Jurnal Niara, 16(3). https://doi.org/10.31849/niara.v16i3.17266 Kurniawan, I., Harapan, E., & Rohana, R. (2021). Pengaruh Pemberian Penghargaan terhadap Kinerja Guru Honorer Sekolah Menengah Atas di Kota Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Jurnal Manajemen Pendidikan: Jurnal Ilmiah Administrasi, Manajemen Dan Kepemimpinan Pendidikan, 3(1). https://doi.org/10.21831/jump.v3i1.38134 Lubis, M., Solehudin, R. H., & Safitri, N. D. (2024). Seberapa “pengaruh” media, fasilitas, dan minat belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa? Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, 1(3), 180–188. Miftahusalam, A., Nuraini, A. F., Khoirunisa, A. A., & Pratiwi, H. (2022). Perbandingan Algoritma Random Forest, Naïve Bayes, dan Support Vector Machine Pada Analisis Sentimen Twitter Mengenai Opini Masyarakat Terhadap Penghapusan Tenaga Honorer. Seminar Nasional Official Statistics, 2022(1). https://doi.org/10.34123/semnasoffstat.v2022i1.1410 Muhammad, I., Angraini, L. M., Darmayanti, R., Sugianto, R., Usmiyatun, U., & ... (2023). Students’ Interest in Learning Mathematics Using Augmented Reality: Rasch Model Analysis. Edutechnium Journal of Educational Technology, 1(1), 89–99. Mukhlisoh, M. (2018). Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Madrasah Tsanawiyah Sunan Kalijaga Siwuluh. Jurnal Kependidikan, 6(2). https://doi.org/10.24090/jk.v6i2.1941 Wardhana, MR & Solehudin, RH.‖ Peran Dukungan Publik dalam Kesejahteraan Guru Honorer ... Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, 2 (1), 36-56, 2024 Ngabiyanto. (2018). Politik Guru Honorer (Sebuah Kajian tentang Kebijakan Terhadap Guru Honorer di Kota Semarang). In Forum Ilmu Sosial (Vol. 45, Issue 2). Nugraheni, D. O., & Prasetyo, A. R. (2021). Job Insecurity dan Motivasi Kerja pada Guru Sekolah Dasar (SD) Honorer di Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap. Jurnal EMPATI, 10(4). https://doi.org/10.14710/empati.2021.32604 Nurdin, N. (2021). Guru Honorer dalam Upaya Memperoleh Status Kepegawaian Tenaga Pendidik Pegawai Negeri Sipil. Murhum : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. https://doi.org/10.37985/murhum.v2i2.46 Parmin, P. (2023). Pengaruh Self Esteem dan Social Support terhadap Subjective Well Being dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Interving (Studi pada Guru Honorer SD Negeri di Kecamatan Klirong). JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(6). https://doi.org/10.54371/jiip.v6i6.2123 Pitriyani, A., Sanda, Y., Remi, S. N., Yesepa, Y., & Mulawarman, W. G. (2022). Sistem Kompensasi dalam Menjamin Kesejahteraan Guru Honorer di Sekolah Menengah Pertama Negeri. Jurnal Basicedu, 6(3). https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i3.2779 Pramana, A. M. W., Murniati, N. A. N., & Abdullah, G. (2022). Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Guru Honorer Daerah Di Pringapus Raya, Kabupaten Semarang. Jurnal Prakarsa Paedagogia, 5(1). https://doi.org/10.24176/jpp.v5i1.8000 Rahayu, P. B., Andriansyah, A., & Dhahir, D. F. (2021). Konsep Diri dan Self disclosure Pegawai Honorer dalam Komunikasi Antar Pribadi dengan Pegawai Negeri Sipil. Jurnal Pekommas, 6(2). https://doi.org/10.56873/jpkm.v6i2.3593 Rahmatulloh, R., Ahmad, D. N., & Arifin, M. (2021). PENDAMPINGAN DAN PENGARAHAN KONSEP ASPIRASI PENYELESAIAN GURU HONORER KATEGORI II DI DKI JAKARTA. Jurnal Pendidikan Dan Pengabdian Masyarakat, 4(4). https://doi.org/10.29303/jppm.v4i4.3035 Sah, R. W. A., Darmayanti, R., & Maryanto, B. P. A. (2022). Updating Curriculum Through 21st Century Learning Design. Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran, 2(1). Sampe, P. D., & Ellis, R. (2023). PENGARUH KEPEMIMPINAN MELAYANI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KESETIAAN GURU HONOR PEREMPUAN DI SEKOLAH YAYASAN SEKOLAH KRISTEN KOTA AMBON. PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogik Dan Dinamika Pendidikan, 11(1). https://doi.org/10.30598/pedagogikavol11issue1page111 -119 Sandi, A., & Yani, A. (2022). Analisis Perbandingan Kinerja Guru PNS Dengan Guru Honorer Pada SMAN 2 Woha Kabupaten Bima. JUEB : Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 1(1). https://doi.org/10.55784/jueb.vol1.iss1.57 Sari, R. E., & Mariyam, U. (2021). SUBJECTIVE WELL BEING PEGAWAI HONORER GENERASI MILENIAL DI WILAYAH UPTD PAUD DAN DIKDAS KECAMATAN KOKAP KULON PROGO. MOTIVA: JURNAL PSIKOLOGI, 4(2). https://doi.org/10.31293/mv.v4i2.5587 Satria, M. H. Y. (2022). Kesiapan Guru Di Indonesia Dalam Menghadapi Tantangan Pembelajaran Yang Inovatif Pada Abad 21. Kesiapan Guru Di Indonesia Dalam Menghadapai Tantangan Pembelajaran Yang Inovatif Pada Abad 21. Setiawan, N., Leksono, S., & Sungkawati, E. (2020). Modal Sosial Pedagang Kaki Lima Dalam Memanfaatkan Ruang Publik Untuk Berjualan di Pasar Besar Malang. Jurnal Penelitian & Pengkajian Ilmiah Mahasiswa (JPPIM), 1(1). Shintarahayu, B., & Solehudin, Rd. H. (2022). Strategi Politik Pemanfaatan Instrumen Ekonomi Islam untuk Menjembatani Kesenjangan Pendidikan pada Keluarga Berpenghasilan Tidak Tetap di Jakarta. Tasharruf : Journal of Islamic Economics and Business, 1, 73–87. Sili Sabon, S. (2023). PERMASALAHAN PENGELOLAAN GURU HONORER PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR. Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan, 15(2). https://doi.org/10.24832/jpkp.v15i2.599 55 Solehudin, H., Bandarsyah, D., Budiarti, E., Gunawan, R., & Windiarti, I. S. (2024). Analisis kebijakan interseksional dalam pelayanan komunitas non-terdaftar perkotaan. Kaizen Media Publishing, 1, 1– 194. Solehudin, R. H. (2024). Which is the larger issue in Indonesia: waste exports or imports? Interests in politics, economics, or the environment? Revenue Journal: Management and Entrepreneurship, 2(1), 24–33. Solehudin, Rd. H., & Amin, M. (2022). Fostering an Entrepreneurial Mindset Through Political Engagement in Society 5.0: A Critical Review at SPS UHAMKA Jakarta. Dedikasi, 1, 40–56. Sugianto, R., & Darmayanti, R. (2021). Teachers in their perceptions and influences on LINU, positive or negative? AMCA Journal of Science and Technology, 1(1), 20–24. Suharsiwi, S., Solehudin, R. H., Budiarti, E., Zakaria, N. A., & Rohmah, S. (2024). Maritirukan Aku Bisa: Android application for learning social skills of children with social emotional barriers. Research and Development in Education (RaDEn), 4(1), 76–84. Sungkawati, E., Solehudin, R. H., Rosyidi, M., & Madhukullya, S. (2023). Impact of" Instagram" on digital-based Islamic marketing: Islamic Marketing Mix discussion. AMCA Journal of Religion and Society, 3(1). Susetyarini, R. E., Baiduri, B., Darmayanti, R., Nuryami, N., Siregar, Y. S., & ... (2024). Learning Reform: Why does Behavioral Theory prevent interactive teaching? AMCA Journal of Community Development, 4(1), 43–50. Triono, T., Darmayanti, R., & Saputra, N. D. (2023). Vos Viewer and Publish or Perish: Instruction and assistance in using both applications to enable the development of research mapping. Jurnal Dedikasi, 20(2). Wijaya, W. A., & Darmayanti, R. (2023). Independent Learning Curriculum: What is the teacher’s role in facilitating effective learning. Assyfa International Scientific Journal, 1(1). Wong, J. L. N. (2014). Career advancement or teacher development? Teachers’ perceptions of writing publications in China. International Journal of Educational Management, 28(3), 306 – 318. https://doi.org/10.1108/IJEM-01-2013-0006 Xing, Y., Liu, Y., & Cooper, S. C. L. (2018). Local Government as Institutional Entrepreneur: Public–Private Collaborative Partnerships in Fostering Regional Entrepreneurship. British Journal of Management, 29(4), 670 – 690. https://doi.org/10.1111/14678551.12282 Xiong, M., Whetsell, T. A., Zhao, J., & Cheng, S. (2021). Centrally administered state-owned enterprises’ engagement in China’s public–private partnerships: a social network analysis. Area Development and Policy, 6(3), 296 – 318. https://doi.org/10.1080/23792949.2020.1851608 Yosal, C., & Sitabuana, T. H. (2022). Payung Hukum Terhadapasas Keadilan Upah Tenaga Kerja Guru Honorer. Jurnal Hukum Adigama, 5(1). Yulianti, I. (2023). HUBUNGAN RASA SYUKUR TERHADAP KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU HONORER DI MTsN 2 BANDAR LAMPUNG. Psikodidaktika: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan Dan Konseling, 8(1). https://doi.org/10.32663/psikodidaktika.v8i1.3240 Zahroh, U., Darmayanti, R., Choirudin, C., Soebagyo, R. I., & Nalarsih, R. T. (2023). Project-Based Learning Training and Assistance for Prospective High School Teacher. Jurnal Inovasi Dan Pengembangan Hasil Pengabdian Masyarakat, 1(2), 115–121. Zahroh, U., Rachmawati, N. I., & Darmayanti, R. (2023). Significance of Collaborative Learning Guidelines in 21st Century Education on Functional Limits Material in Madrasah Tsanawiyah. Assyfa Journal of Islamic Studies, 1(2), 155–161.