Volume : 01
Nomor : 02
Tahun : 2023
Online : https://www.journal.assyfa.com/index.php/JPTK/
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah
Dan Disposisi Matematika Siswa Pada Materi
SPLDV
Ida Kurniawati
1
, Agus Setiawan
2
, M Saidun Anwar
3*
, Ilham
Muhammad
4
1, 2 ,3
Universitas Ma’arif Lampung (UMALA)
4
Universitas Pendidikan Indonesia
Email: saidun.anwar@gmail.com*
Received: 16/02/2023 Accepted: 15/03/2023 Publications: 20/03/2023
Dalam penelitian ini penulis menganalisis tentang kesulitan siswa dalam kemampuan
pemecahan masalah matematik serta untuk mengetahui disposisi matematika siswa pada tiap
butir pernyataan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengkarakterisasi
kemampuan pemecahan masalah dan disposisi matematis siswa dalam penerapan materi
SPLDV di. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang menganalisis
kemampuan pemecahan masalah siswa. Ada 36 siswa dari SMP yang berpartisipasi dalam
penelitian ini. Instrument penelitian yang digunakan terdiri dari tes dalam penelitian ini untuk
mengukur ketrampilan siswa dalam menyelesaikan soal cerita. (1) Tes dalam penelitian ini
memuat soal berbentuk essay. Bentuk soal essay dipilih untuk mengumpulkan data mengenai
kemampuan pemecahan masalah siswa, (2) Angket yang digunakan adalah angket disposisi
matematis, (3) metode observasi dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran
berlangsung yang bertujuan untuk mengamati proses pelaksanaan pembelajaran matematika.
Motivasi dan refleksi siswa di kelas mendapat nilai terendah (61%), yang memiliki efek pada
indikator lain secara agregat kemampuan pemecahan masalah dan disposisi matematika siswa
jauh lebih tinggi dari rata-rata.
Keywords Disposisi Matematika, Pemecahan Masalah Matematika, SPLDV.
P-ISSN: xxxx-xxxx, E-ISSN: xxxx-xxxx Copyright © 2023 JPTK. All rights reserved
Pendahuluan
Pendidikan merupakan sarana untuk tujuan menciptakan sumber daya
manusia yang dapat meningkatkan taraf hidup bagi semua orang (Muhammad,
Darmayanti, et al., 2023; Rachmawati et al., 2023; Zhang et al., 2022). Selain itu
pendidikan juga merupakan sebuah bimbingan (Choirunnisa et al., 2022; Muniri &
Choirudin, 2022), ataupun pertolongan (Gavens et al., 2020; Sekaryanti et al.,
2023), yang diberikan oleh orang dewasa dengan ditujukan untuk perkembangan
anak (Haagsman et al., 2020; Hasanah et al., 2022). Hal ini dilakukan agar anak
mencapai kedewasaannya sehingga cukup cakap (DP Utomo et al., 2023), atau
mampu melaksanakan tugasnya secara mandiri tanpa bergantung pada orang lain
(Anwar et al., 2019). Jadi, peningkatan pendidikan harus dilakukan secara
terkoordinasi. Matematika dianggap sebagai mata pelajaran dasar dalam kurikulum
ABSTRAK
Ida Kurniawati, Agus Setiawan, M Saidun Anwar, Ilham Muhammad || Analisis Kemampuan
JPTK: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, v(1)n(2), 2023, 124-134
This is an Creative Commons License This work is licensed under a
Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International
License
125
akademik (Güner & Gökçe, 2021; Maciejewski et al., 2021), karena perannya
sebagai sumber pengetahuan dari mana disiplin ilmu lain dibangun (Nugroho et al.,
2018; Pilotti et al., 2022; Valtonen et al., 2021). Dengan kata lain, penemuan dan
pengembangan dari banyaknya ilmu pengetahuan yang didapatkan sangat
bergantung pada matematika.
Siswa membutuhkan kemampuan kognitif (Kamid et al., 2020), seperti
kemampuan memecahkan masalah (Meryansumayeka et al., 2021), agar dapat
menguasai matematika. Kemampuan untuk memecahkan masalah secara kreatif
dan efektif disebut “keterampilan memecahkan masalah” atau “kemampuan
memecahkan masalah” (Ahdhianto et al., 2020; Björn et al., 2019) terkadang
dengan cara yang tidak konvensional, hanya menggunakan pengetahuan dan
sumber daya psikologis yang diperoleh melalui proses pembelajaran. Kemampuan
pemecahan masalah siswa dalam pendidikan matematika merupakan salah satu
bidang yang menunjukkan peningkatan yang signifikan setelah mempelajari aspek
kompetensi lainnya (Cahyadi & Ariansyah, 2023; Jayanti et al., 2023; Santiago,
2023).
Siswa yang telah mengembangkan disposisi matematika lebih siap untuk
secara aktif terlibat dalam pendidikan mereka sendiri. Dalam hal ini, siswa harus
proaktif dalam mengajukan pertanyaan ketika guru menjelaskan bahwa suatu topik
berada di luar pemahaman mereka. Definisi disposisi matematis menurut Sumarmo
adalah “keinginan, pengetahuan, dan dedikasi yang kuat dari anak sekolah yang
cerdas untuk berpikir dan bertindak secara matematis”.
Berikut adalah indikator disposisi matematis: (1) Keyakinan Diri (da Silva et
al., 2022), (2) Kemampuan Beradaptasi (Wille et al., 2018), (3) Fokus Penyelesaian
Tugas (Soedjoko et al., 2019), (4) Minat dan Motivasi (Darmayanti et al., 2022),
(5) Penalisasi Diri (Irawandi et al., 2021). Indikator fleksibilitas dalam disposisi
matematika merupakan indikator cara pandang siswa terhadap cara terbaik dalam
memecahkan suatu masalah matematika. Indikator ini terkait dengan indikator
kemampuan pemecahan masalah yang keduanya melibatkan penentuan strategi
untuk memecahkan masalah, dengan yang terakhir menuntut siswa untuk
beradaptasi dalam menghadapi tantangan baru. Kebiasaan siswa dalam menangani
tugas rutin dapat menghambat kemampuan mereka untuk mengatasi masalah yang
berada di luar kebiasaan mereka.
Beberapa peneliti yang berkaitan dengan kemampuan pemecahan masalah
(Khalidah, 2016) yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis siswa melalui model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada materi Sistem
Persamaan Linier Dua Variabel Dikelas VIII Mtsn Cot Gleumpang” berdasarkan hasil
penelitian diperoleh 81% meningkat menjadi 85%. Penelitian lain juga dikemukakan
oleh penelitian (Windharti et al., 2021) tentang “Peningkatan Disposisi matematis
melalui pendekatan problem solving dalam pembelajaran Operasi perkalian di Mts”
menunjukkan bahwa peningkatan disposisi matematis siswa melalui pendekatan
Problem Solving dalam pembelajaran materi operasi perkalian bilangan buloat
dikelas VII Mts Ushuluddin Singkawang dikategorikan tinggi, hal ini ditunjukkan
dengan besar perhitungan Effect Size Sebesar 2,934 atau sekitar 49,83%. Relevan
dengan penelitian ini paa variable terikatnya yaitu disposisi matematika, sedangkan
variable bebasnya berbeda.
Penelitian mempunyai perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu dari
metode penelitian, materi, dan tempat penelitian. Penelitian ini menganalisis
kemampuan pemecahan masalah dan disposisi matematis siswa kelas VIII SMP It
Darussalam pada materi system persaaan linier dua variable. Langkah-langkah
yang memungkinkan untuk meringankan kesulitan siswa dengan kemampuan
pemecahan masalah; (a) mengenalkan siswa pada strategi pemecahan masalah;
(b) menciptakan bahan ajar yang efektif. (c) membimbing siswa melalui setiap
langkah proses pemecahan masalah; (d) menggunakan berbagai teknik pengajaran
yang dapat membantu kemampuan pemecahan masalah siswa; (e) menggunakan
Ida Kurniawati, Agus Setiawan, M Saidun Anwar, Ilham Muhammad || Analisis Kemampuan
JPTK: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, v(1)n(2), 2023, 124-134
This is an Creative Commons License This work is licensed under a
Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International
License
126
ICT sebagai bahan mengajar.
Kemampuan memecahkan masalah dan disposisi terhadap matematika
dapat ditingkatkan dengan merancang pelajaran yang menggairahkan siswa
sehingga mereka dapat berpikir kritis dan kreatif saat memecahkan masalah dan
memiliki sikap positif terhadap pendidikan matematika. Salah satu metode untuk
mempraktikkan situasi belajar adalah memilih situasi yang tepat. Metode
pengajaran yang salah arah dapat menyebabkan kecemasan siswa, berkurangnya
pemahaman materi pelajaran, dan hilangnya minat untuk belajar secara
keseluruhan (Muhammad, Elmawati, et al., 2023; Muhammad et al., 2022;
Muhammad, Himmawan, et al., 2023; Muhammad, Samosir, et al., 2023).
Kemampuan pemecahan masalah berkaitan dengan disposisi matematis
peserta didik dalam pemebelajaran matematika (Amany & Puteri, 2023; Inganah et
al., 2023). Untuk itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengkaji
kemampuan pemecahan masalah yang belum optimal dan mengidentifikasi
kemampuan pemecahan masalah serta sikap matematis yang dimiliki oleh peserta
didik. Dalam rangka mendapatkan deskripsi yang komprehensif mengenai
kemampuan pemecahan masalah peserta didik, peserta didik diarahkan melalui
tahap-tahap pemecahan masalah. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah
untuk memahami hasil tes kemampuan pemecahan masalah dan disposisi
matematika siswa kelas VIII di SMP IT Darussalam Bandar Mataram.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam bentuk penelitian
lapangan untuk menganalisis kemampuan siswa dalam memecahkan masalah
matematika, dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran tentang kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT
Darussalam Bandar Mataram, kelas VIII, pada tahun ajaran 2022-2023. Subyek
penelitian terdiri dari 36 siswa kelas VIII di SMP IT Darussalam Bandar Mataram.
Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari tes, angket disposisi matematis,
dan metode observasi.
Tes digunakan untuk mengukur ketrampilan siswa dalam menyelesaikan soal
cerita. Soal-soal tes dalam penelitian ini berbentuk essay, yang dipilih untuk
mengumpulkan data mengenai kemampuan pemecahan masalah siswa. Angket
disposisi matematis digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai sikap siswa
terhadap matematika. Metode observasi dilakukan oleh peneliti selama proses
pembelajaran matematika berlangsung, dengan tujuan untuk mengamati proses
pelaksanaan pembelajaran tersebut.
Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan model analisis
interaktif, yang melibatkan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan.
Tabel 1. Indicator pemecahan masalah berdasarkan tahapan pemecahan
masalah polya yang diadaptasi dari Widjayanti (2009).
NO
Tahapan Pemecahan
Masalah polya
Indikator
1
Memahami masalah
Menuliskan hal yang diketahui
Menuliskan hal yang ditanyakan
Menuliskan gambaran atau sketsa dari
permasalahan
2
Merencanakan pemecahan
masalah
Menyusun rencana pemecahan masalah
berdasarkan fakta-fakta yang diberikan,
pengetahuan prasyarat, dan prosedur yang
jelas.
Ida Kurniawati, Agus Setiawan, M Saidun Anwar, Ilham Muhammad || Analisis Kemampuan
JPTK: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, v(1)n(2), 2023, 124-134
This is an Creative Commons License This work is licensed under a
Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International
License
127
Memperkirakan strategi/ rumus yang akan
digunakan dalam pemecahan masalah
3
Melaksanakan
merencanakan pemecahan
masalah
Menyelesaikan masalah dengan rencana/
strategi yang telah dipilih / ditentukan
Mengmabil keputusan dan tindakan dengan
menentukan dan mengkomunikasikan
simpulan akhir.
4
Memeriksa kembali hasil
pemecahan masalah
Memeriksa kebenaran hasil pada setiap
langkah yang dilakukan pada pemecahan
masalah
Menyusun penyelesaian masalah dengan
langkah yang berbeda
Tabel 2. Hasil perolehan persentase pada setiap indicator sebagai berikut:
No
Persentase
1
Tahap ini dimaksudkan untuk menilai kemampuan
pemecahan masalah siswa yang melibatkan pengumpulan
data pada masalah tertentu, Ini kemudian diubah menjadi
model matematika untuk menentukan nilai. Menurut
informasi yang terkumpul, hanya 25% siswa yang
memberikan data pada tahap “memahami masalah”.
2
Tujuan dari tahapan ini adalah untuk mendapatkan wawasan
tentang kemampuan siswa dalam memilih strategi yang
tepat untuk penyelesaian masalah dan kemudian
mengembangkan solusi. Menurut statistik yang tersedia,
hanya 83% siswa yang memiliki kemampuan merencanakan
penyelesaian masalah secara akurat, sedangkan 20%
sisanya tidak memiliki rencana tersebut.
3
Tujuan dari tahap ini adalah untuk mempelajari seberapa
mampu siswa melaksanakan strategi yang telah disusunnya
untuk mencapai hasil yang diinginkan. Jumlah siswa yang
benar-benar dapat mewujudkan rencana mereka dan
mendapatkan hasil yang mereka inginkan adalah 75%
menurut analisis data, sedangkan sisanya siswa memberikan
jawaban yang salah.
4
Tujuan dari tahap terakhir ini adalah untuk menilai
kemampuan pemecahan masalah siswa. Data menunjukkan
bahwa meskipun sebagian besar siswa memeriksa jawaban
mereka untuk kedua kalinya, siswa yang tersisa tidak
melakukannya.
Tabel. 3 kisi-kisi angket disposisi matematis
No
Kisi-Kisi Angket Disposisi Matematis
1
Percaya diri
2
Beradaptasi dan mau mencoba pendekatan lain
3
Rajin menuntaskan tugas
4
Keinginan dan Preferensi
5
Meninjau dan mengingat keterampilan dan pengetahuan
matematika.
Ida Kurniawati, Agus Setiawan, M Saidun Anwar, Ilham Muhammad || Analisis Kemampuan
JPTK: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, v(1)n(2), 2023, 124-134
This is an Creative Commons License This work is licensed under a
Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International
License
128
Peneliti mengembangkan skala kemampuan ini dengan menganalisis data
survei dari TPMM dan berfokus pada indikator tingkat keberhasilan penyelesaian
masalah.
1
Proses analisis data terdiri dari tiga langkah: memeriksa jawaban siswa,
memberikan data tes dan angket, dan menarik kesimpulan dari temuan penelitian:
𝑃 =
𝑛
𝑁
𝑥 100%
Keterangan:
𝑃 : Persentase
𝑁 : skor maksimum
𝑛 : jumlah skor
Untuk lebih memahami disposisi matematis siswa dan faktor-faktor yang
menyulitkan mereka dalam menyelesaikan masalah matematika, peneliti
memberikan disposisi angket kepada mereka. Angket ini memiliki total 30 pertanyaan
Hasil dan Pembahasan
Hasil
Tabel 4 di bawah ini menampilkan kemampuan pemecahan masalah siswa
yang diukur dengan model Polya.
Tabel 4. Hasil perolehan persentase kemampuan pemecahan masalah pada
tahapan Polya
NO
TAHAP-TAHAP MODEL
POLYA
TINGKAT KEMAMPUAN SISWA
Tinggi
Sedang
Rendah
N
%
N
%
N
%
1
Memahami masalah
9
25%
8
22,22%
19
52,70%
2
Membuat Rencana
Penyelesaian
30
83,30%
6
16,60%
0
0%
3
Melaksanakan rencana
Penyelesaian
27
75%
9
25%
0
0%
4
Memeriksa kembali
22
61,10%
7
19,40%
10
27,70%
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4 yang telah dilakukan, proporsi
tertinggi siswa kelompok kemampuan terendah mencapai tahap pemahaman
masalah sebesar 52,7%. Hal ini dikarenakan siswa cenderung langsung menjawab
pada acara pemecahan masalah tanpa terlebih dahulu menuliskan apa yang
dipahaminya. Siswa yang termasuk dalam kategori kemampuan tinggi terwakili
secara berlebihan (83%) saat mengembangkan strategi perencanaan solusi. Hal ini
menunjukkan bahwa siswa mampu membuat konsep dan mengembangkan solusi
untuk masalah. 75% siswa memiliki kemampuan pemecahan masalah yang tinggi
pada tahap implementasi rencana solusi, dan tidak ada siswa yang memiliki
kemampuan pemecahan masalah yang rendah. Keberhasilan ini dimungkinkan
karena para siswa mampu menerapkan strategi yang telah mereka diskusikan untuk
menyelesaikan masalah yang mereka temui.
Siswa yang mendapat skor baik pada tes bakat adalah yang pertama
mengakui bahwa tingkat kesabaran dan pemikiran yang tinggi diperlukan sebelum
strategi solusi apa pun dapat diterapkan. Karena membuat kesalahan sedikit saja
Ida Kurniawati, Agus Setiawan, M Saidun Anwar, Ilham Muhammad || Analisis Kemampuan
JPTK: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, v(1)n(2), 2023, 124-134
This is an Creative Commons License This work is licensed under a
Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International
License
129
akan menyebabkan seluruh jawaban menjadi salah. Siswa yang kompeten,
sementara itu, sedang menjelaskan banyak langkah yang harus diambil untuk
menerapkan rencana solusi, termasuk menghilangkan redudansi, merampingkan
proses, dan pengerjaan ulang model matematika. Namun jika ada kesalahan dalam
menerjemahkan dari terminologi verbal ke matematika, hasil akhirnya mungkin akan
salah.
Table 5. Hasil Tes Angket Disposisi Matematik
Tabel 5 menunjukkan bahwa 61 persen siswa memiliki latar belakang
matematika yang kuat. Mereka telah diajarkan sejak sekolah dasar bahwa
matematika itu sangat sulit, namun pertemuan ini telah memberikan mereka
motivasi untuk mencoba memecahkan masalah yang telah diberikan kepada mereka.
NAMA
DISPOSISI MATEMATIK
% RATA-RATA
S1
70,37
61,045
S2
68,89
S3
82,96
S4
57,78
S5
60,74
S6
64,44
S7
66,67
S8
67,41
S9
57,04
S10
66,67
S11
58,52
S12
55,55
S13
60,74
S14
53,33
S15
62,22
S16
60,74
S17
53,33
S18
59,25
S19
57,04
S20
55,55
S21
57,78
S22
59,26
S23
57,04
S24
55,55
S25
57,78
S26
59,25
S27
53,33
S28
53,33
S29
57,04
S30
58,52
S31
57,04
S32
65,18
S33
60,74
S34
62,22
S35
68,15
S36
69,63
Ida Kurniawati, Agus Setiawan, M Saidun Anwar, Ilham Muhammad || Analisis Kemampuan
JPTK: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, v(1)n(2), 2023, 124-134
This is an Creative Commons License This work is licensed under a
Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International
License
130
Pembahasan
Masalah adalah pekerjaan yang ditugaskan kepada seseorang (Darmayanti,
Sugianto, et al., 2022; Wulandari et al., 2022); orang menghadapi masalah
sehingga mereka dapat mencari cara untuk menyelesaikannya. Masalah muncul
setiap kali seseorang menghadapi keadaan di mana mereka merasa tidak nyaman
mengambil tindakan yang mereka tahu harus mereka lakukan untuk mencapai
tujuan mereka (Miatun & Khusna, 2020).
Setelah dilakukan analisis terhadap hasil tes kemampuan pemecahan
masalah pada materi SPLDV bisa dikatakan mayoritas siswa sudah relative baik
dalam memahami masalah (Nurina Vidyastuti et al., 2018; Sugianto et al., 2022).
Namun, masih ada siswa yang belum mampu memahami masalah. Pada tingkat
kemampuan memecahkan masalah dan disposisi matematika ini siswa sudah
mencapai Devising a Plan (Merencakan Penyelesaian).
Hasil tes menunjukkan banyak rencana tertulis siswa untuk menyelesaikan
masalah yang ditugaskan. Hasil tes menunjukkan bahwa siswa umumnya
memecahkan masalah dengan mengembangkan model matematika,
menghilangkan variabel, dan memperkenalkan yang baru. Siswa tidak diajarkan
empat langkah proses pemecahan masalah polya terlebih dahulu, sehingga mereka
tidak menggunakan langkah-langkah tersebut saat menyelesaikan masalah mereka
sendiri. Siswa sering untuk memecahkan masalah tanpa terlebih dahulu
mengklarifikasi apa yang mereka ketahui tentang mereka, dan banyak lainnya tidak
mengklarifikasi bagaimana mereka ingin menyelesaikannya sampai terlambat.
Siswa secara berkelompok dapat memecahkan masalah tersebut dengan
menggunakan model polya. Metodologi pemecahan masalah ACT-R dikembangkan
dengan mempertimbangkan kenyamanan siswa. Hal ini sejalan dengan temuan
penelitian yang dilakukan oleh (Zahriyah, M. Hasan, Zulkarnail, 2016) dalam hal
cakupan penuh aktivitas siswa selama pembelajaran melalui pengembangan model
pemecahan masalah polya.
Siswa memiliki keyakinan yang cukup terhadap kemampuannya dalam
mengerjakan tugas matematika yang diberikan, seperti yang ditunjukkan oleh
statistik yang diturunkan dari disposisi angket siswa dalam matematika. Data
tersebut di atas bersifat deskriptif, menunjukkan tingkat kepercayaan diri,
kemampuan beradaptasi, kompetensi, minat, dan introspeksi yang tinggi.
Mengingat hal tersebut, Disposisi siswa merupakan faktor kunci dalam kemampuan
mereka untuk memecahkan masalah matematika.
Ada beberapa faktor yang sering menyebabkan siswa melakukan kesalahan
dalam menyelesaikan masalah matematika dan memahami disposisi matematika
pada materi sistem persamaan linier dua variabel (Dedeng et al., 2020; Nurdianti
et al., 2019; Selvia et al., 2019), yaitu:
a. Sering kali siswa tidak menulis data atau informasi yang diketahui dengan jelas
pada soal, sehingga mereka kesulitan dalam mengidentifikasi permasalahan
yang harus dipecahkan.
b. Siswa sering kekurangan pemahaman mengenai data apa yang ada dalam soal
dan rumus mana yang harus digunakan untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut.
c. Siswa kurang memahami langkah-langkah yang diperlukan untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut, sehingga mereka kesulitan dalam
merencanakan strategi penyelesaiannya.
d. Ketiadaan ke telitian siswa dalam proses perhitungan dan kesulitan siswa dalam
mengaplikasikan data yang diketahui ke dalam rumus yang telah ditentukan.
e. Salah satu kesalahan umum yang dilakukan siswa adalah kurang melakukan
pengecekan terhadap hasil yang telah diperoleh. Seringkali siswa menganggap
bahwa jawaban yang mereka peroleh sudah benar dan tidak perlu melakukan
verifikasi kembali.
Ida Kurniawati, Agus Setiawan, M Saidun Anwar, Ilham Muhammad || Analisis Kemampuan
JPTK: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, v(1)n(2), 2023, 124-134
This is an Creative Commons License This work is licensed under a
Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International
License
131
Penelitian dengan menggunakan tahapan polya mempunyai kelebihan
sehingga siswa dalam memecahkan masalah dominan mengerti dalam membuat
model matematika atau kalimat matematikanya.
Hasil analisis dan pembahasan terhadap kemampuan pemecahan masalah
menurut teori polya, maka kemampuan pemecahan masalah matematis siswa perlu
diingatkan lagi. Guru perlu merancang pembelajran yang memfasilitasi siswa dalam
memecahkan masalah dengan prosedur yang lengkap dari awal yakni dimulai dari
tahap memahami masalah hingga tahap mengecek kembali. Hal ini juga dapat
menanggulangi ketidaktelitian dan kesalahan siwa dalam menyelesaikan soal
pemecahan masalah. Guru dapat menerapkan strategi pembelajaran yang lebih
inovatif dan melibatkan siswa secara aktif, media pembelajaran yang variatif,
penguasaan materi yang matang, dan alat evaluasi seperti soal-soal yang
mendorong siswa untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah. Selain guru,
siswa perlu memperkayaptensi diri dengan melakuka latihan soal-soal tidak rutin
yang lebih bervariatif secara mandiri untuk memepertajam kemampuan pemecahan
masalah.
KESIMPULAN
Hasil penelitian dan analisis disempurnakan untuk menarik kesimpulan
tentang kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada seluruh mata
pelajaran SPLDV di SMP It Darussalam Bandar Mataram. Berdasarkan hasil penelitian
kemampuan di SMP tergolong kategori tinggi, sedangkan disposisi matematika siswa
di SMP mencapai 65% pada materi SPLDV. Sehingga secara keseluruhan bahwa
pencapaian indicator dari kemampuan pemecahan masalah dan disposisi matematika
siswa tergolong tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, maka peneliti memberikan
saran sebagai berikut:
1. Bagi calon peneliti untuk dapat melakukan penelitian yang lebih optimal, bisa
dengan cara mengerucutkan tinjauan penelitian, seperti ditinjau dari gaya
belajar siswa atau yang lainnya.
2. Bagi guru agar dapat melakukan perbaikan dari segi pengajaran maupun
pemberian soal-soal latihan tidak rutin kepada siswa agar siswa lebih terlatih
dalam memecahkan masalah tidak rutin yang bervariatif, guna meningkatkan
kemmapuan pemecahan masalah matematis siswanya.
3. Bagi siswa untuk mnegembangkan kemampuan dasarnya atau pra-syaratnya
dengan cara memperkaya diri melakukan latihan secara mandiri terhadap
soal-soal tidak rutin yang lebih bervariatif guna untuk meningkatkan
kemapuan pemecahan masalah matematis.
4. Bagi sekolah, lebih meningkatkan dan mengembangkan pelajaran
matematika yang tepat agar terwujudnya kualitas lembaga pendidikan yang
lebih baik.
Referensi
Ahdhianto, E., Marsigit, Haryanto, & Santi, N. N. (2020). The effect of metacognitive-
based contextual learning model on fifth-grade students’ problem-solving and
mathematical communication skills. European Journal of Educational Research,
9(2). https://doi.org/10.12973/eu-jer.9.2.753
Amany, D. A. L., & Puteri, A. A. I. (2023). Analysis of The Relationship Between
Student Interest and Written Communication in Solving Realistic Mathematics
Problems. Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 3142.
Anwar, M. S., Choirudin, C., Ningsih, E. F., Dewi, T., & Maseleno, A. (2019).
Developing an Interactive Mathematics Multimedia Learning Based on Ispring
Presenter in Increasing Students’ Interest in Learning Mathematics. Al-Jabar :
Jurnal Pendidikan Matematika, 10(1), 135150.
Ida Kurniawati, Agus Setiawan, M Saidun Anwar, Ilham Muhammad || Analisis Kemampuan
JPTK: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, v(1)n(2), 2023, 124-134
This is an Creative Commons License This work is licensed under a
Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International
License
132
https://doi.org/10.24042/ajpm.v10i1.4445
Björn, P. M., Äikäs, A., Hakkarainen, A., Kyttälä, M., & Fuchs, L. S. (2019).
Accelerating mathematics word problem-solving performance and efficacy with
think-aloud strategies. South African Journal of Childhood Education, 9(1).
https://doi.org/10.4102/sajce.v9i1.716
Cahyadi, M. R., & Ariansyah, F. (2023). Analysis of Skills Using Pattern Finding
Strategies in Solving Mathematical Problems in View of Gender Differences.
Delta-Phi : Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 1222.
Choirunnisa, A., Nurhanurawati, N., Dahlan, S., Choirudin, C., & Anwar, M. S. (2022).
Development of Islamic Value-Based Mathematics Teaching Materials to
Improve Students’ Understanding of Mathematical Concepts. Jurnal Analisa,
8(1), 1120. https://doi.org/10.15575/ja.v8i1.17073
da Silva, P. P., Mendes, V., & Abreu, M. (2022). The disposition effect among mutual
fund participants: a re-examination. European Journal of Finance, 28(12).
https://doi.org/10.1080/1351847X.2021.1998176
Darmayanti, R., Sugianto, R., Baiduri, Choirudin, & Wawan. (2022). Digital comic
learning media based on character values on students’ critical thinking in solving
mathematical problems in terms of learning styles. Al-Jabar: Jurnal Pendidikan
Matematika, 13(1), 4966. http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/al-
jabar/index
Darmayanti, R., Syaifuddin, M., Rizki, N., Sugianto, R., & Hasanah, N. (2022). High
school students’ mathematical representation ability: Evaluation of disposition
based on mastery learning assessment model (MLAM). Journal of Advanced
Sciences and Mathematics Education, 2(1), 115.
https://www.journal.foundae.com/index.php/jasme/index://creativecommons.
org/licenses/by-sa/4.0/
Dedeng, E., Fayeldi, T., & Ferdiani, R. D. (2020). ANALISIS MISKONSEPSI SISWA
KELAS VIII PADA SUB MATERI PENYELESAIAN SPLDV DAN PENERAPAN SPLDV
MENGGUNAKAN THREE TIER-TEST. RAINSTEK : Jurnal Terapan Sains &
Teknologi, 2(2). https://doi.org/10.21067/jtst.v2i2.4639
DP Utomo, TZ Amaliyah, Darmayanti, R., Usmiyatun, U., & Choirudin, C. (2023).
Students’ Intuitive Thinking Process in Solving Geometry Tasks from the Van
Hiele Level. JTAM (Jurnal Teori Dan Aplikasi Matematika), 7(1), 139149.
https://doi.org/10.31764/jtam.v7i1.11528
Gavens, N., Doignon-Camus, N., Chaillou, A. C., Zeitler, A., & Popa-Roch, M. (2020).
Effectiveness of mind mapping for learning in a real educational setting. Journal
of Experimental Education, 90(1).
https://doi.org/10.1080/00220973.2020.1848765
Güner, P., & Gökçe, S. (2021). Linking critical thinking disposition, cognitive flexibility
and achievement: Math anxiety’s mediating role. Journal of Educational
Research, 114(5). https://doi.org/10.1080/00220671.2021.1975618
Haagsman, M. E., Scager, K., Boonstra, J., & Koster, M. C. (2020). Pop-up Questions
Within Educational Videos: Effects on Students’ Learning. Journal of Science
Education and Technology, 29(6). https://doi.org/10.1007/s10956-020-09847-
3
Hasanah, N., In’am, A., Darmayanti, R., Choirudin, C., Nurmalitasari, D., &
Usmiyatun, U. (2022). DEVELOPMENT OF AL-QUR’AN CONTEXT MATH E-
MODULE ON INVERS FUNCTION MATERIALS USING BOOK CREATOR
APPLICATION. AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 11(4),
3502. https://doi.org/10.24127/ajpm.v11i4.5647
Inganah, S., Choirudin, & Rizki, N. (2023). Integration of Islamic Values ,
Mathematics , and Career Readiness Competencies of Prospective Teachers in
Islamic Universities. Delta-Phi : Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 2330.
Irawandi, S. H., Syahputra, E., & Salayan, M. (2021). Pengaruh Model Pembelajaran
Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Kombinatorik dan Disposisi Matematis
Ida Kurniawati, Agus Setiawan, M Saidun Anwar, Ilham Muhammad || Analisis Kemampuan
JPTK: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, v(1)n(2), 2023, 124-134
This is an Creative Commons License This work is licensed under a
Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International
License
133
Siswa. Jurnal MathEducation Nusantara, 4(1), 5259.
Jayanti, E. F., Choirudin, & Anwar, M. S. (2023). Application of the Mind Mapping
Learning Model to Improve Understanding of Mathematics Concepts in Building
Space Materials. Delta-Phi : Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 4356.
Kamid, Rusdi, M., Fitaloka, O., Basuki, F. R., & Anwar, K. (2020). Mathematical
communication skills based on cognitive styles and gender. International Journal
of Evaluation and Research in Education, 9(4).
https://doi.org/10.11591/ijere.v9i4.20497
Khalidah, N. (2016). Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Materi Sistem Persamaan
Linier Dua Variabel di Kelas VIII MTsN COT GLEUMPANG. UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI AR-RANIRY.
Maciejewski, B. W., Tortora, C., Bragelman, J., & Maciejewski, W. (2021). Beyond
Skill : Students ’ Dispositions Towards Math. … of Developmental Education.
Meryansumayeka, M., Zulkardi, Z., Putri, R. I. I., & Hiltrimartin, C. (2021). Students’
Strategies in Solving PISA Mathematical Problems Reviewed from Problem-
Solving Strategies. Jurnal Pendidikan Matematika, 15(1), 3748.
https://doi.org/10.22342/jpm.15.1.10405.37-48
Miatun, A., & Khusna, H. (2020). KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS
BERDASARKAN DISPOSISI MATEMATIS. AKSIOMA: Jurnal Program Studi
Pendidikan Matematika, 9(2). https://doi.org/10.24127/ajpm.v9i2.2703
Muhammad, I., Darmayanti, R., & Arif, V. R. (2023). Discovery Learning Research in
Mathematics Learning : A. Delta-Phi : Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 72
84.
Muhammad, I., Elmawati, Samosir, C. M., & Marchy, F. (2023). Bibliometric Analysis:
Research on Articulate Storylines in Mathematics Learning. EduMa: Mathematics
Education Learning And Teaching, 12(1), 7787.
https://doi.org/10.24235/eduma.v12i1.12607
Muhammad, I., Himmawan, D. F., Mardliyah, S., & Dasari, D. (2023). Analisis
Bibliometrik: Fokus Penelitian Critical Thinking dalam Pembelajaran Matematika
(20172022). JPMI (Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif), 6(1), 7884.
https://doi.org/10.22460/jpmi.v6i1.14759
Muhammad, I., Samosir, C. M., Elmawati, & Marchy, F. (2023). Bibliometric Analysis :
Adobe Flash Cs6 Research in Mathematics Learning. Jurnal Pendidikan
Matematika Indonesia, 8(1), 2534. https://doi.org/10.26737/jpmi.v8i1.4005
Muhammad, I., Yolanda, F., Andrian, D., & Rezeki, S. (2022). Pengembangan Media
Interaktif Menggunakan Adobe Flash Cs6 Profesional Pada Materi Relasi Dan
Fungsi. Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME), 4(1),
128140. https://doi.org/10.37058/jarme.v4i1.3958
Muniri, M., & Choirudin, C. (2022). The Flow of Analytical Thinking High Cognitive
Level Students In Mathematics Problem Solving. AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan,
14(4), 61476158. https://doi.org/10.35445/alishlah.v14i4.2413
Nugroho, P. B., Nusantara, T., As’ari, A. R., Sisworo, Hidayanto, E., & Susiswo.
(2018). Critical thinking disposition: Students skeptic in dealing with ill-logical
mathematics problem. International Journal of Instruction, 11(3), 635648.
https://doi.org/10.12973/iji.2018.11343a
Nurdianti, D., Rohaeti, E. E., & Senjayawati, E. (2019). Analisis Kemampuan Koneksi
Matematik Siswa Kelas XII Madrasah Aliyah Kota Cimahi Pada Materi SPLDV.
Jurnal On Education, 01(02).
Nurina Vidyastuti, A., Darmayanti, R., & Sugianto, R. (2018). The Role of Teachers
and Communication Information Technology (ICT) Media in the Implementation
of Mathematics Learning in the Digital Age. Al-Jabar: Jurnal Pendidikan
Matematika, 9(2), 221230.
Pilotti, M. A. E., Abdelsalam, H. M., Anjum, F., Daqqa, I., Muhi, I., Latif, R. M., Nasir,
S., & Al-Ameen, T. A. (2022). Predicting Math Performance of Middle Eastern
Ida Kurniawati, Agus Setiawan, M Saidun Anwar, Ilham Muhammad || Analisis Kemampuan
JPTK: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, v(1)n(2), 2023, 124-134
This is an Creative Commons License This work is licensed under a
Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International
License
134
Students: The Role of Dispositions. Education Sciences, 12(5).
https://doi.org/10.3390/educsci12050314
Rachmawati, L. N., Sah, R. W. A., & Hasanah, S. N. (2023). Newman and Scaffolding
Stages in Analyzing Student Errors in Solving Algebraic Problems. Delta-Phi :
Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 111.
Santiago, P. V. da S. (2023). Didactic Engineering Supporting the Use of Gamification
Applied to the Teaching of Arithmetic Operations. Delta-Phi : Jurnal Pendidikan
Matematika, 1(1), 5771.
Sekaryanti, R., Darmayanti, R., Choirudin, C., Usmiyatun, U., Kestoro, E., & Bausir,
U. (2023). Analysis of Mathematics Problem-Solving Ability of Junior High School
Students in Emotional Intelligence. Jurnal Gantang, 7(2), 149161.
https://doi.org/10.31629/jg.v7i2.4944
Selvia, S., Rochmatin, T., & Zanthy, L. S. (2019). ANALISIS KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH DAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIK SISWA SMP
PADA MATERI SPLDV. JPMI (Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif), 2(5).
https://doi.org/10.22460/jpmi.v2i5.p261-270
Soedjoko, E., Kurniati, I. T., & Kurniasih, A. W. (2019). The creative thinking ability
in anchored instructions ( AI ) learning reviewed from mathematical disposition.
Unnes Journal of Mathematics Education, 8(1).
Sugianto, R., Cholily, Y. M., Darmayanti, R., Rahmah, K., & Hasanah, N. (2022).
Development of Rainbow Mathematics Card in TGT Learning Model for Increasing
Mathematics Communication Ability. Kreano: Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif,
13(2), 221234. http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano
Valtonen, T., Hoang, N., Sointu, E., Näykki, P., Virtanen, A., Pöysä-Tarhonen, J.,
Häkkinen, P., Järvelä, S., Mäkitalo, K., & Kukkonen, J. (2021). How pre-service
teachers perceive their 21st-century skills and dispositions: A longitudinal
perspective. Computers in Human Behavior, 116.
https://doi.org/10.1016/j.chb.2020.106643
Wille, E., Gaspard, H., Trautwein, U., Oschatz, K., Scheiter, K., & Nagengast, B.
(2018). Gender stereotypes in a children’s television program: Effects on girls’
and boys’ stereotype endorsement, math performance, motivational
dispositions, and attitudes. Frontiers in Psychology, 9(DEC).
https://doi.org/10.3389/fpsyg.2018.02435
Windharti, V., Sugiatno, & Dede. (2021). PENINGKATAN DISPOSISI MATEMATIS
MELALUI PENDEKATAN PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATERI
OPERASI PERKALIAN DI MTs. Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika FKIP
Untan, 112.
Wulandari, T., Nurmalitasari, D., Susanto, K., Darmayanti, R., & Choirudin. (2022).
Etnomatematika Pada Batik Daun Sirih dan Burung Kepodang Khas Pasuruan.
Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran, 2(1), 95103.
http://snastep.um.ac.id/pub/index.php/proceeding/index
Zhang, L., Carter, R. A., Qian, X., Yang, S., Rujimora, J., & Wen, S. (2022).
Academia’s responses to crisis: A bibliometric analysis of literature on online
learning in higher education during COVID19. British Journal of Educational
Technology, 53(3), 620646. https://doi.org/10.1111/bjet.13191