Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, vol. 1 (1), pp. 53-56, 2023
Received 16 Feb 2023 / published 20 Mar 2023
https://doi.org/10.61650/jptk.v1i1.181
Meningkatkan Kemampuan Motorik
Kasar Anak Usia 4-5 Tahun Melalui
Permainan Dampu Bulan
Agung Cahya Karyadi
1
, and Roudlotul Jannah
2
1.
Universitas Trilogi Jakarta, Indonesia
2.
Universitas Trilogi Jakarta, Indonesia
E-mail correspondence to:
cahyou@trilogi.ac.id
Abstract
Tujuan dari penelitian ialah mendeskripsikan bagaimana permainan
dampu bulan dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak
kelompok A di di BKB Paud Cempaka 07 Tebet dan mengetahui apakah
kemampuan motorik kasar anak kelompok A di di BKB Paud Cempaka
07 Tebet, dapat meningkat melalui permainan dampu bulan. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan kelas (Action Reseach). Penelitian ini menggunakan model
kemmis dan Taggart dimana setiap siklusnya mengikuti langkah-langkah
sistematis sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian dan kebutuhan
parameter penelitian. Tahapan-tahapan penelitian dalam model
Kemmis dan Taggart meliputi: (1) perencanaan (planning), (2) tindakan
(action), (3) pengamatan (observation), dan (4) refleksi. Sebelum
melalukukan penelitian, diadakan penelitian pra tindakan untuk
mengetahui hasil presentase awal meningkatkan kemampuan motorik
kasar anak. Sehingga dapat diketahuo sebarapa peningkatan yang
terjadi antara sebelum dilakukan tindakan dengan setelah dilakaukan
tindakan baik dalam siklus I maupun siklus II. Kemampuan motorik
kasar dapat meningkat setelah dilakukan tindakan melalui permainan
dampu bulandengan media karpet puzzle. Hal ini dapat dilihat dari hasil
penelitian yang menyebutkan bahwa rerata kelompok A pada pra
tindakan seberar 54,46%. Setelah dilakukan tindakan dalam siklus 1
meningkat rerata kelompok menjadi sebesar 70.09% dan pada Siklus II
meningkat menjadi 83,04%. Implikasi dari penelitian ini adalah
memperdalam wawasan bermain permainan dampu bulan untuk
meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 tahun melalui
permainan dampu bulan dengan menggunakan media karpet puzzle
dan Menjadikan kinerja guru dan anak-anak saat kegiatan belajar
mengajar menjadi lebih baik.
Keywords: Kemampuan motorik; Motorik Kasar; Permainan Dampu
Bulan.
Pendahuluan
Pendidikan Anak usia dini merupakan upaya perawatan
(Choirudin et al., 2021), pengasuhan (Zahroh et al., 2023), dan
pemberian pembelajaran supaya dapat mengeksplorasi
pengalaman yang telah diperoleh (Astuti et al., 2023; Usmiyatun et
al., 2023). Hal ini diperlukan dengan tujuan untuk menyebarkan
potensi (Cahyadi et al., 2023), serta kecerdasan anak (Sari et al.,
2023; Yuniwati et al., 2023).
Potensi dan kecerdasan anak yang dimaksud yakni meliputi
aspek fisik serta non fisik (Sefira et al., 2024; Triono et al., 2023).
Upaya dilakukan dengan memberikan rangsangan bagi beberapa
aspek perkembangan dan pertumbuhan yang mencakup aspek nilai
agama dan moral (Asgafi et al., 2023; Jayanti et al., 2023), fisik-
motorik (Afifah et al., 2022), kognitif (Aryaseta et al., 2023), bahasa
(Abidin et al., 2023), sosial-emosional serta seni yang sempurna
supaya anak dapat tumbuh kembang secara optimal (Anggraeni &
Na’imah, 2022; Purwaningrat et al., 2021). Pendidikan anak usia
dini ialah sebuah lembaga pendidikan yang berperan penting untuk
mengoptimalkan masa emas anak (golden age) dan membentuk
sebuah pondasi di kehidupan anak-anak selanjutnya (Kourakli,
2017; Siti Rodiah, 2021). Perkembangan merupakan perubahan
yang bersifat kualitatif.
Perkembangan tidak ditekan pada segimeterial, melainkan
pada segi fungsional. Aspek ini melibatkan motorik kasar dan
motorik halus pada anak (Hosseini, 2019; Watkins, 2021). Menurut
Permendikbud nomor 137 pasal 10 tahun 2014 memaparkan
bahwa aspek perkembangan fisik-motorik berkait dengan lingkup
perkembangan motorik kasar pada anak usia dini, tingkat
pencapaian perkembangan yaitu ada kemampuan gerak tubuh
secara terkoordinasi, lentur, keseimbangan, lincah, gerakan
lokomotor, non lokomotor dan mengikuti aturan.
Selain itu anak juga bisa bersosialisasi dengan baik bersama
temannya seperti melompat dengan satu atau dua kaki, melompat
adalah gerakan mengangkat tubuh dari satu titik untuk mengambil
ancang-ancang lari pelan atau cepat dengan menumpu satu kaki
saja untuk mendorong tubuh dengan keseimbangan yang
baik. Berikut macam-macam lompat yaitu ada lompat
tinggi, lompat jauh, lompat galah, lompat jangkit. Agar anak tidak
menyibukkan diri saja dengan belajar terus menerus akan
mematikan imajinasinya, mengurangi kecerdasannya dan
membuat bosan sehingga anak lebih mencari alasan untuk
membebaskan dari keadaan yang membosankan ini.
©
2023 Lailatul Mukaromah et al., (s). This is a Creative Commons License. This work is licensed under a Creative Commons
Attribution-NonCommertial 4.0 International License.
Karyadi et al., Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar ... Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, 1 (1), 53-56, 2023
54
Kemampuan merupakan unsur kematangan yang setiap
individu mempunyai kapasitas pengetahuan, keahlian, dan sikap
penerapannya harus konsisten yang sesuai standar dalam suatu
pekerjaan (Khairunnisa, 2021; Mohammed, 2019; Pesch, 2019). Jadi
berdasarkan penelitian di atas motorik kasar (gross motor)
merupakan kemampuan yang dapat dilakukan sehari-hari gerakan
tersebut dapat melibatkan otot besar yang dapat terjadi seluruh
tubuh sehingga anak dapat mengeksplorasi dan berinteraksi
dengan lingkungannya dengan contoh gerakan duduk (Sun, 2016),
berjalan (Sievert, 2019), berlari, melempar, menendang, naik turun
tangga dan anak juga bisa diajari untuk mendaki (Quamme, 2022;
Rakotomanana, 2017).
Adapun karakteristik kemampuan motorik anak usia 4-5 tahun
menurut Sujiono menyatakan bahwa, “karakteristik kemampuan
motorik kasar anak usia 4-5 tahun yaitu: 1. Berjalan dengan
menggunakan tumit, berjinjit, melompat tak beraturan, berlari
dengan baik (Weller, 1977). 2. Berdiri dengan salah satu kaki, dapat
mengusai keseimbangan, berdiri di atas balok yang berukuran 4
inci, tetapi mengalami kesulitan dalam berjalan di papan titian
selebar 5cm tanpa melihat kaki. 3. Menuruni tangga dengan kaki
yang bergantian, dapat memperkirakan tempat berpijak. 4.
Melompat dengan aturan tempo yang sesuai dan mampu
memainkan permainan-permainan yang membutuhkan reaksi
cepat. (Muriyan, 2018). Macam-macam olahraga yang
membutuhkan gerakan melompat, yaitu Lompat tinggi ialah
dilakukan dengan melompati tiang yang dipasang horizontal tanpa
bantuan alat (Atmoko, 2021). Lompat jauh ialah gerakan lompat ke
depan atas dengan membawa titik berat badan di udara yang
dilakukan dengan cepat dengan jalan melakukan tolakan pada satu
kaki untuk mencapai jarak yang jauh (Saputra, 2022). Lompat galah
ialah lari cepat dan menjadikan galah sebagai tumpuan untuk
melompat melewati tiang (Trifiana, 2021). Lompat jangkit ialah
rangkaian lompatan melalui awalan lompatan tiga kali, yakni
dengan fase jingkat, fase melangkah, dan lompat (Sadheli, 2022).
Metode Penelitian
Berdasarkan dari penelitian di atas dapat disimpulkan
bahwasannya terdapat gabungan antara penelitian kualitatif dan
kuantitatif dengan penelitian Action Research atau penelitian
tindakan kelas. Pada tindakan/rancangan siklus penelitian ini
menggunakan model Kemmis dan Taggart yaitu model dari siklus ke
siklus dengan target meningkat kemampuan motorik kasar anak
usia 4-5 tahun melalui permainan dampu bulan. Siklus ini pada
dasarnya merupakan siklus yang meliputi tahap-tahap sebagai
berikut: (1) perencanaan (planning), (2) tindakan (action), (3)
pengamatan (observation), dan (4) refleksi, kemudian dilanjutkan
dengan perencanaan ulang, tindakan, observasi, dan refleksi untuk
siklus berikutnya. Dimana dalam penelitian dapat meningkatkan
kemampuan motorik kasar pada anak usia 4-5 tahun melalui
permainan dampu bulan dan menghasilkan sebuah media/alat
peraga seperti sebelumnya hanya di tanah anak juga bisa
memainkan dampu bulan ini di lantai dengan media/alat peraga
yang lembut dan mudah dibongkar pasang. Dalam penelitian di atas
kita dapat analisis bahwa belum ada penelitian yang membahas
secara detail bagaimana permainan dampu bulan dapat
meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 tahun pada
kelompok A.
Hasil dan Pembahasan
Dampu bulan adalah sejenis permaianan yang biasanya bisa
dilakukan perkarangan atau lapangan yang luas yang berada di
sekitar (Ramadhani, Amelia, & Mahardika, 2018). Etnomatematika
diperoleh berdasarkan berbagai aspek permainan engklek,
terutama kelompok bermain etnomatematika yang dikandungnya
seprti bentuk datar, urutan angka, kompatibilitas dan persamaan,
jaringan dan refleksi (Simanjuntak, 2021). Permainan “Engklek”
merupakan permainan tradisional Indonesia yang hampir punah,
karena pada saat ini Saat ini permainan engklek sudah jarang
dimainkan oleh anak-anak. Hal ini disebabkan karena semakin
Faktor teknologi. Meski begitu, anak-anak tidak lupa cara
memainkan permainan ini.
Untuk cara bermain engklek gunung dimulai. 1). Semua pemain
melakukan hompimpa, yang menang mendapatkan giliran
pertama. Pemain pertama melemparkan gaco dan tidak boleh
melebihi kotak yang telah disediakan. Jika gaco melebihi kotak,
maka pemain dinyatakan gugur. 2). Pemain pertama melompat
dengan satu kaki, kemudian kembali lagi dengan mengambil gaco
yang ada di kotak 1 dengan posisi kaki satu masih diangkat. 3).
Setelah itu pemain melemparkan gaco tersebut ke kotak 2. Jika
keluar dari kotak 2, maka pemain dinyatakan gugur dan diganti oleh
pemain berikutnya. Namun jika berhasil, pemain bisa melanjutkan
permainannya. 4). Begitu seterusnya sampai semua kotak sudah
dilempar dengan gaco. Pergiliran dilakukan jika pemain pelempar
gaco melewati sasaran atau menapak dua kaki di satu kotak. 5).
Pemenang adalah pemain yang paling banyak memiliki rumah dari
kotak-kotak pada engklek yang digambar.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat
dideskripsikan bahwa rata-rata persentase kenaikan di siklus II pada
setiap anak sebesar 12,95% dan meningkatkan kemampuan
motorik kasar anak telah meningkat menjadi 83,4%. Hal ini berarti
indikator kemampuan motorik kasar anak berada dalam tahap
berkembang atau konsisten. Berdasarkan hal tersebut, maka
peneliti memutuskan untuk tidak melanjutkan tindakan ke siklus
selanjutnya. Selain itu, peneliti dan guru/kolabolator telah
memantau persentase kenaikan yang terjadi pada setiap siklusnya
dapat dikatakan signifikan. Untuk peneliti dan kolabolator
menyepakati untuk berhenti pada siklus ke 2. Sesuai terget pada
siklus 1, apabila kemampuan motorik kasar anak terus meningkat,
maka persentase kenaikan dinyatakan signifikan. Lebih dari nilai
kriteria keberhasilan yaitu 60%.
Penelitian yang terkait dengan yang akan diteliti oleh sang
peneliti ialah sebagai berikut, yang di tulis oleh Agustina Nurhayati
dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia
5-6 Tahun Melalui Permainan Dampu Bulan (Penelitian Tindakan
Kelas dibkb PAUD Sarasvati, Cakung Timur 2017”. Penelitian
tersebut menyimpulkan bahwa kegiatan permainan dampu bulan
dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia 5-6
tahun untuk kekurangan pada penelitian tersebut ialah guru kurang
kreatif dalam merancang kegiatan pembelajaran dengan disajikan
dalam bentuk permainan. Untuk kelebihan anak lebih
bersemangat, ceria dan senang saat bermain dan perbedaan pada
penelitian ini ialah umur dan tempat penelitian.
Penelitian kedua, yang berjudul “Peningkatan Kemampuan
Motorik Kasar Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Permainan Beteng
(Penelitian Tindakan Kelas di TK AL Iman Cipinang Jakarta Timur,
2018) yang ditulis oleh Masrufatin. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Masufatin, bahwa permainan dapat membantu
peningkatan kemampuan motorik kasar dan memberi pengalaman
langsung kepada anak-anak. Pada penelitian tersebut guru kurang
meningkatkan motorik anak-anak dan hanya terfokus dengan
carlistung.
Penelitian ketiga, yang ditulis oleh Putri Puswandari dengan
judul skripsi “Upaya Meningkatkan Perkembangan Motorik Kasar
Anak Melalui Permainan Tradisional Lompat Tali di TK PKK mulyojati
Metro Barat 2019”. Bersadaskan yang ditulis oleh Putri, bahwa
penelitian yang menggunakan metode bermain melalui lompat tali
sebagai metode pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar
dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia dini di tk
pkk mulyojati metro barat. Pada penelitian tersebut guru
hendaknya dapat menggunakan materi-materi pembelajaran
menggunakan lompat tali, karena meningkatkan motorik kasarnya
waktu penelitian kurang maksimal, dan guru dapat menggunakan
media pembelajaran yang banyak.
Penelitian keemapat, yang berjudul “Alat Peraga Engklek
Sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Menggali Pengetahuan
Baru Siswa Tahun 2020” yang di tulis oleh Ella Agustina dan teman-
teman. Berdasarkan hasil penelitian tersebut yang saya baca ialah
peningkatan kemampuan menggali pengetahuan baru siswa dan
Karyadi et al., Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar ... Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, 1 (1), 53-56, 2023
55
keterampilan mengajar guru dengan menggunkan alat peraga
engklek pada kelas IV SD IT Al-Hikmah Mayong. Pada siklus I, pada
penelitian anak tidak menaati aturan bermain/ tidak tertib saat
bermain. Untuk keterampilan mengajar guru dalam mengelola
pembelajaran dengan menggunakan alat peraga engklek pada
kelas pada kelas IV SD IT Al-Hikmah Mayong.
Penelitian kelima, yang ditulis oleh Ni Ketut Alit suarti dan
teman temannya, dengan judul “Pengaruh Bermain Dengklek
Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun di
Paud KB AN-NUR Sukaraja Brat Ampean 2020”. Berdasarkan
penelitian tersebut mengingatkan bahwa anak usia 4-5 tahun
memiliki tahap perkembangan motorik kasar yang berbeda-beda.
Dengan bermain dengklek tersebut, sehingga apa yang ingin
dicapai dan diharapkan semua pihak tercapai dan mengoptimalkan
tumbuh kembang anak usia dini (Aditianingsih, 2019; Matkovć,
2003; Pireva, 2017). Kepada para peneliti hendaknya melakukan
penelitian lanjutan sehubungan dengan bermain dengklek dan
masalah yang ada ada pada nak usia dini serta diujicobakan dan
penelitian menggunakan metode observasi.
Kesimpulan
Guru atau orang tua harus mempunyai sebuah permainan
yang membangun semangat untuk bergerak, maka dari itu saya
selaku peneliti membuat media permainan yang bisa dimainkan
dimana saja, dengan dua pola yaitu pesawat dan gunung,
permainan ini dinamakan dampu bulan, permainan ini jarang
dimainakan oleh anak di masa pandemi seperti ini. permainan
dampu atau engklek adalah permainan anak di seluruh dunia
bukan hanya di Indonesia. Dampu bulan jenis yang bisa dimainkan
di luar ruangan atau lapangan dengan membentuk pola-pola yang
unik dan nama-nama yang beraneka ragam sebutan yang ada di
setiap daerahnya. Permainan ini dapat dilakukan berkelompok.
Media permainan dampu bulan, terdapat pada setiap satu kotak
karpet yang dibuat berukuran 30x30x1cm. Media ini dapat dirakit
sesuai pola seperti pesawat dan gunung dan anak bisa melompat
dengan satu kaki dan dua kaki dengan seimbang tanpa adanya
pantuan, dengan demikian kemampuan motorik kasar anak dapat
berkembang dengan baik. Bermain permainan dampu bulan
dengan pola pesawat ataupun gunung dapat meningkatkan
kemampuan motorik kasar pada anak usia 4-5 tahun kelompok A
di BKB Paud Cempaka 07 Tebet.
Referensi
Abidin, M. Z., Wati, R. I., & Darmayanti, R. (2023). Implementasi
Amaliyah Ahlussunnah Wal Jamaâ€
TM
ah Dalam Mengatasi
Perilaku Amoral Sebagai Upaya Pembentukan Akhlak Remaja.
Assyfa Journal of Islamic Studies, 1(1), 5162.
Aditianingsih, D. (2019). Comparison of quadratus lumborum versus
continuous epidural block for laparoscopic donor nephrectomy:
Analysis of postoperative analgesia and motoric ability. Journal
of Physics: Conference Series, 1246(1).
https://doi.org/10.1088/1742-6596/1246/1/012001
Afifah, A., Darmayanti, R., Sugianto, R., & Choirudin, C. (2022). How
does Newman Analyze Student Errors When Solving BADER
Story Problems? AMCA Journal of Religion and Society, 2(2).
Anggraeni, D., & Na’imah, N. (2022). Strategi Stimulasi Perkembangan
Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Maze Karpet Covid-19.
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(4), 2553
2563. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i4.2103
Aryaseta, A. W., Rosidah, I., Cahaya, V. E., Dausat, J., & Darmayanti, R.
(2023). Digital Marketing: Optimization of Uniwara Pasuruan
Students to Encourage UMKM “Jamu Kebonagung Through
Branding Strategy. Dedikasi, 20(2), 1323.
Asgafi, A., Anwar, M. S., & Darmayanti, R. (2023). Analysis of students’
mathematical communication ability on student learning styles.
AMCA Journal of Science and Technology, 3(2), 14.
Astuti, P., Anwar, M. S., Wahyudi, A., & Darmayanti, R. (2023). THE
EFFECT OF MATHEMATICAL LOGICAL INTELLIGENCE ON
PROBLEM SOLVING ABILITY IN COMPLETION OF STORY
QUESTIONS. Al-Ibda: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah, 3(2), 6369.
Cahyadi, M. R., Darmayanti, R., Muhammad, I., & Sugianto, R. (2023).
Rubrik Penilaian Tes Esai dari Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika. Jurnal Sains Dan Pembelajaran Matematika, 1(2),
3743.
Choirudin, C., Ridho’i, A. V., & Darmayanti, R. (2021). The slidesgo
platform is a solution for teaching “building space” in the era of
independent learning during the pandemic. AMCA Journal of
Religion and Society, 1(2), 4752.
Hosseini, H. (2019). Learning IS child’s play: Game-based learning in
computer science education. ACM Transactions on Computing
Education, 19(3). https://doi.org/10.1145/3282844
Jayanti, E. F., Choirudin, Anwar, M. S., & Darmayanti, R. (2023).
Application of Mind Mapping Learning Model to Improve
Understanding of Mathematics Concepts in Building Space
Materials. Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 43
56.
Khairunnisa, H. (2021). Enhancing Self-Esteem using Child Centered
Play Therapy on Bullying Victims Children. AMCA Journal of
Education and .
http://journal.amca2012.org/index.php/ajeb/article/view/97
Kourakli, M. (2017). Towards the improvement of the cognitive,
motoric and academic skills of students with special educational
needs using Kinect learning games. International Journal of
Child-Computer Interaction, 11, 2839.
https://doi.org/10.1016/j.ijcci.2016.10.009
Matkovć, B. (2003). Influence of Training on Motoric and Functional
Abilities of Alpine Skiers with Mental Retardation. Hrvatska
Revija Za Rehabilitacijska Istrazivanja, 39(1), 5762.
Mohammed, S. H. (2019). Concurrent anemia and stunting in young
children: Prevalence, dietary and non-dietary associated
factors. Nutrition Journal, 18(1).
https://doi.org/10.1186/s12937-019-0436-4
Pesch, M. H. (2019). Donuts on our daughters: Gender differences in
food categories on children’s apparel. Eating Behaviors, 34.
https://doi.org/10.1016/j.eatbeh.2019.101303
Pireva, A. (2017). Estimating motoric abilities with young people. Sport
Science, 10(1), 106108.
Purwaningrat, K., Antara, P., & Suarjana, I. M. (2021). Instrumen
Penilaian Perseptual Motorik Siswa Pada Mata Pelajaran SBdP
SD. MIMBAR PGSD Undiksha, 9(1).
https://doi.org/10.23887/jjpgsd.v9i2.33225
Quamme, S. H. (2022). Prevalence of child stunting in Sub-Saharan
Africa and its risk factors. Clinical Nutrition Open Science, 42,
4961. https://doi.org/10.1016/j.nutos.2022.01.009
Rakotomanana, H. (2017). Determinants of stunting in children under
5 years in Madagascar. Maternal and Child Nutrition, 13(4).
https://doi.org/10.1111/mcn.12409
Sari, A. P., Qurotunnisa, A., Rukmana, A., & Darmayanti, R. (2023).
What are the advantages of using leftover cooking oil waste as
an aromatherapy candle to prevent pollution? Jurnal Inovasi
Dan Pengembangan Hasil Pengabdian Masyarakat, 2.
Sefira, R., Setiawan, A., Hidayatullah, R., & Darmayanti, R. (2024). The
Influence of the Snowball Throwing Learning Model on
Pythagorean Theorem Material on Learning Outcomes.
Edutechnium Journal of Educational Technology, 2(1), 17.
Sievert, H. (2019). Effects of mathematics textbooks on the
development of primary school children’s adaptive expertise in
arithmetic. Learning and Individual Differences, 74.
https://doi.org/10.1016/j.lindif.2019.02.006
Siti Rodi’ah, I. H. (2021). Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Berbantu Media Book Creator Digital Dalam Meningkatkan
Kemampuan Motorik Kasar Siswa Pada Tingkat Sekolah Dasar.
Continuous Education: Journal of Science and Research, 2(2).
https://doi.org/10.51178/ce.v2i2.225
Sun, H. (2016). Impact of an active educational video game on
children’s motivation, science knowledge, and physical activity.
Journal of Sport and Health Science, 5(2), 239245.
https://doi.org/10.1016/j.jshs.2014.12.004
Karyadi et al., Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar ... Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, 1 (1), 53-56, 2023
56
Triono, T., Darmayanti, R., & Saputra, N. D. (2023). Vos Viewer and
Publish or Perish: Instruction and assistance in using both
applications to enable the development of research mapping.
Jurnal Dedikasi, 2.
Usmiyatun, Sah, R. W. A., & Darmayanti, R. (2023). Design
Development of Audiovisual Teaching Materials for Canva
Application-based Reading Skills in Early Childhood. Caksana
Journal: Early Childhood Education, 4(1), 112.
Watkins, H. V. (2021). Research biases create overrepresented “poster
children” of marine invasion ecology. Conservation Letters,
14(3). https://doi.org/10.1111/conl.12802
Weller, L. (1977). Delayed gratification, motoric ability and school
success in the early grades. Perceptual and Motor Skills, 45(1),
155160. https://doi.org/10.2466/pms.1977.45.1.155
Yuniwati, E. D., Darmayanti, R., & Farooq, S. M. Y. (2023). How is
organic fertilizer produced and applied to chili and eggplant
plants? AMCA Journal of Community Development, 2, 8894.
Zahroh, U., Darmayanti, R., Choirudin, C., & Soebagyo, R. I. (2023).
Project-Based Learning Training and Assistance for Prospective
High School Teacher. Jurnal Inovasi Dan Pengembangan Hasil
Pengabdian Masyarakat, 2.