Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 02 Nomor 01, April 2024 E-ISSN: 2988-0696 Journal Homepage: http://www.journal.com/index.php/dpjpm Eksplorasi Konsep Matematika Pada Metode Jarimatika Al-Qur’an Santika Dewi1*, Isnaini Nur Azizah2, Wawan3 1,2,3 Universitas Ma’arif Lampung, Indonesia. Received: 01/04/2024 Accepted: 06/04/2024 Publications: 13/04/2024 Abstrak Metode Jarimatika merupakan sebuah inovasi dalam pembelajaran Al-Qur'an yang dirancang oleh Ustad Habiburrahmannudin, M.A., dan Ustadzah Nurul Hikmah. Dengan menitikberatkan pada pendidikan Islam, metode ini membawa pendekatan baru yang efektif dalam proses pembelajaran serta penghafalan Al-Qur'an. Salah satu keistimewaan metode ini adalah penggabungan konsep matematika dalam proses pembelajarannya, yang membantu para pelajar memahami struktur serta pola-pola matematika yang dapat diterapkan dalam penghafalan Al-Qur'an. Keberadaan konsep matematika dalam Al-Qur'an, seperti pembagian warisan dan perhitungan jumlah, menunjukkan pentingnya memahami keterkaitan antara matematika dan ajaran agama. Dalam budaya Islam, integrasi konsep matematika dalam metode Jarimatika menguatkan hubungan antara agama dan pendidikan matematika, memberikan relevansi yang signifikan. Oleh karena itu, metode ini tidak hanya meningkatkan pengalaman pembelajaran siswa dalam memahami dan menghafal Al-Qur'an, tetapi juga dalam memperoleh pemahaman yang lebih mendalam dalam konsep matematika. Kata Kunci—Jarimatika, Al-Qur’an, Konsep Matematika. Abstract The Jarimatika method is an innovation in learning the Koran designed by Ustad Habiburrahmannudin, M.A., and Ustadzah Nurul Hikmah. By focusing on Islamic education, this method brings a new, effective approach to the process of learning and memorizing the Al-Qur'an. One of the features of this method is the integration of mathematical concepts in the learning process, which helps students understand the structure and mathematical patterns that can be applied in memorizing the Al-Qur'an. The existence of mathematical concepts in the Qur'an, such as dividing inheritance and calculating amounts, shows the importance of understanding the relationship between mathematics and religious teachings. In Islamic culture, the integration of mathematical concepts in the Jarimatika method strengthens the relationship between religion and mathematics education, providing significant relevance. Therefore, this method not only improves students' learning experience in understanding and memorizing the Qur'an, but also in gaining a deeper understanding in mathematical concepts. Keywords—Jarimatics, Al-Qur'an, Mathematical Concepts. Pendahuluan Al-Qur'an, sebagai wahyu ilahi, dianggap sebagai sumber utama segala kebenaran. Di dalamnya terdapat mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad lebih dari 14 abad yang lalu (Mubarok & Mufaricha, 2023), menjadikannya petunjuk utama untuk kehidupan dan sumber pengetahuan yang tidak terbandingkan. Sejak awal wahyu diturunkan, Rasulullah menyampaikan wahyu kepada para sahabat dengan cara yang serupa dengan ketika beliau menerimanya, yaitu dengan menirukan dan menghafal ayat-ayat yang diwahyukan adalah kebiasaan para sahabat. Dalam menerima ajaran wahyu ini, mereka Dewi, et al. || Eksplorasi Konsep Matematika Pada Metode Jarimatika Al-Qur’an Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika, v(2)n(1), 2024, 1-14 terbiasa untuk menghafal Al-Qur'an. Menghafal Al-Qur'an dianggap sebagai bentuk ibadah yang sangat tinggi di sisi Allah SWT. Proses menghafal Al-Qur'an tidak bisa dibandingkan dengan menghafal buku atau kamus, karena dalam membaca dan menghafal Al-Qur'an, seseorang harus mengikuti aturan ilmu tajwid dengan benar dan mampu melafalkannya dengan lancar (Baihaqi & Setiawan, 2021). Tujuan dari metode-metode pembelajaran Al-Qur'an, seperti Jarimatika, adalah untuk menyatukan pembelajaran Al-Qur'an dengan pembelajaran matematika. sehingga siswa dapat memperoleh pemahaman Al-Qur'an dengan mengembangkan keterampilan matematika. Pendekatan ini mencerminkan pandangan menyeluruh dalam budaya belajar Islam, di mana pengetahuan agama dan ilmu dunia dipandang sebagai bagian yang saling melengkapi. Variasi dalam metode pembelajaran Al-Qur'an dan cara komunitas Muslim menafsirkan konsep matematika dalam Al-Qur'an dapat dipengaruhi oleh budaya dan latar belakang budaya mereka (Khasanah, 2021). Pada awal mula metode jarimatika merupakan metode pengajaran untuk matematika yang dikembangkan oleh Prof. Dr. Soenarjo, seorang pakar matematika asal Indonesia. Tujuannya adalah untuk memudahkan dan mempercepat proses pembelajaran matematika, terutama di tingkat sekolah dasar. Prinsip utama dari Jarimatika adalah mengajarkan konsep matematika dengan cara yang menyenangkan dan praktis. Metode Jarimatika menggunakan jari-jari tangan sebagai sarana untuk merepresentasikan angka dan operasi matematika. Setiap jari memiliki nilai tertentu, dengan kombinasi jari-jari Memanfaatkan untuk melaksanakan operasi penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Jarimatika dirancang untuk membuat pembelajaran matematika lebih interaktif dan menyenangkan. Siswa diajak untuk berpartisipasi aktif dengan menggunakan tangan mereka untuk menciptakan pengalaman belajar yang menarik (Rahayu dkk., 2022). Seiring berjalannya waktu, Ustad Habiburahmannudin, M.A. dan Nurul Hikmah memperkenalkan pertama kali, metode Jarimatika Al-Qur'an digunakan dalam konteks pengajaran menghafal Al-Qur'an kepada kedua anak mereka., ananda Ibadurrahman dan Dzawata. Dinyatakan bahwa anak-anak dari pasangan tersebut mampu menghafal Al-Qur'an hingga enam juz sebelum mencapai usia tiga tahun. Namun, kuncinya tetaplah kemampuan anak itu sendiri ketika diterapkan pada anak lain (Rosyidatul dkk., 2021). Dalam wawancara di TPQ Zamiru Tuqo, Ustadzah Titi Rohmati sebagai guru tahfidzul qur'an menyampaikan bahwa beberapa siswa mungkin memiliki kemampuan untuk mempelajari tajwid atau cara membaca Al-Qur'an dengan baik, tetapi mereka mengalami kesulitan dalam memilih teknik atau metode yang sesuai dalam menghafal Al-Qur'an, sehingga mereka memerlukan waktu yang cukup lama. Karena itu, saat menghadapi ujian lisan, beberapa siswa mungkin tidak dapat mencapai hasil belajar yang telah ditetapkan. Berdasarkan beberapa masalah tersebut, para ustad dan ustadzah TPQ Zamiru Tuqo sepakat menggunakan teknik atau metode jarimatika sebagai teknik menghafal (Fatimah & Rahmawati, 2020). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Fatkhul Arifin dan Marliyani yang berjudul "Pengaruh Metode Jarimatika Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Perkalian Di MI/SD: Studi Meta Analisis," mereka melakukan analisis terhadap publikasi penelitian ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal nasional dengan This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License 2 Dewi, et al. || Eksplorasi Konsep Matematika Pada Metode Jarimatika Al-Qur’an Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika, v(2)n(1), 2024, 1-14 menggunakan teknik meta-analisis. Mereka memeriksa sembilan jurnal nasional yang diterbitkan antara tahun 2015 hingga 2020, yang membahas eksperimen penelitian yang menggunakan metode Jarimatika dalam pembelajaran materi perkalian matematika untuk siswa sekolah dasar. Untuk mencatat data dan informasi dari jurnal-jurnal tersebut, mereka menggunakan lembar pengkodean yang disusun secara komprehensif. Temuan dari penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan, penelitian-penelitian tersebut memberikan dampak dan efektivitas yang signifikan, dengan ukuran efek keseluruhan sebesar 0,90, yang dapat dikategorikan sebagai efek yang sangat besar. Selain itu, penggunaan metode Jarimatika juga meningkatkan kemampuan berhitung perkalian, hasil belajar, motivasi, serta prestasi siswa (Mubarok & Mufaricha, 2023). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Aziz Al Mubarok Ahmad Aly Syukron dan Laylia Mufaricha mengenai "Penerapan Metode Jarimatika dan Muroja’ah Bersama terhadap Peningkatan Kecepatan Hafalan Al-Qur'an Juz 30", ditemukan bahwa metode Jarimatika (sebuah metode pengajaran matematika) memiliki dampak yang signifikan terhadap peningkatan kecepatan dalam menghafal AlQur'an juz 30. Penelitian ini melibatkan 30 santri di Pondok Pesantren Ma'unatul Qur'an di Mojokerto. Hasil analisis menunjukkan adanya indikasi positif dengan nilai statistik sebesar 4,108, yang melebihi nilai kritis 1,688. Nilai F yang diperoleh adalah 16,879 dengan P-value sebesar 0,000, yang lebih rendah dari tingkat signifikansi α = 0,05 (0,000 < 0,05). Dengan demikian, hipotesis alternatif (H1) diterima atau terbukti benar, sementara hipotesis nol (H0) ditolak. Hal ini menandakan bahwa metode Jarimatika memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan kecepatan dalam menghafal Al-Qur'an juz 30 pada santri tahfidz di Pondok Pesantren Ma'unatul Qur'an di Mojokerto. Selain itu, muroja'ah bersama juga terbukti secara signifikan berdampak pada peningkatan kecepatan menghafal Al-Qur'an juz 30 bagi para santri tersebut (Mubarok & Mufaricha, 2023). Metode Jarimatika menggabungkan pembelajaran Al-Qur'an dengan konsep-konsep matematika tersebut. Innovasi metode jarimatika selain memberikan solusi praktis dan taktis untuk belajar matematika dengan menumbuhkan minat dapat juga digunakan sebagai salah satu kompetensi aspek kecerdasan intelektual (intellectual quation) dan ilmu-ilmu ekstra terhadap Teknik menghafal Al-Qur'an dengan menggunakan metode Jarimatika melibatkan penggunaan stimulasi melalui jari-jari tangan. Pendekatan ini dirancang untuk membuat proses penghafalan Al-Qur'an menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi para siswa (Fajri & Bakar, 2017). Dalam metode Jarimatika Al-Qur'an, siswa diajak untuk mengasosiasikan urutan ayat dengan posisi ruas-ruas jari sebagai representasi angka. Hal ini bertujuan untuk membuat hafalan menjadi lebih terstruktur dan tidak membingungkan. Dengan menggunakan metode ini, siswa dapat membaca surat dengan urutan ayat yang benar dan menyebutkan ayat secara tepat dan akurat, baik secara berurutan maupun acak (Arifin & Marliyani, 2022). Dengan mempertimbangkan konteks yang telah dijelaskan sebelumnya, materi perkalian yang merupakan ilmu abstrak dapat terbantu dengan metode jarimatika. Sehingga jarimatika dapat juga diterapkan ke dalam pendekatan untuk menghafal Al-Qur'an dengan memanfaatkan ruas-ruas jari tangan sebagai representasi angka mampu meningkatkan daya ingat peserta didik dalam proses This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License 3 Dewi, et al. || Eksplorasi Konsep Matematika Pada Metode Jarimatika Al-Qur’an Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika, v(2)n(1), 2024, 1-14 menghafal. Sehingga dapat ditarik kesimpulan, peneliti ingin meneliti innovasi jarimatika terhadap teknik penghafalan Al-Qur’an dengan judul “Eksplorasi Konsep Matematika Pada Metode Jarimatika Al-Qur’an”. METODE Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kualitatif, yang merupakan subjek yang dapat dijelaskan secara rinci dalam berbagai literatur. Lokasi penelitian bertempat di TPQ Zamiru Tuqo yang beralamat Dusun Sumbersari Desa Teluk Dalem Kec. Mataram Baru Kab. Lampung Timur, waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan tepatnya pada bulan maret 2024. Subjek yang dikenakan pada penelitian ini adalah TPQ Zamiru Tuqo dengan jumlah sebanyak 10 siswa yang telah menerapkan metode jarimatika ke dalam metode menghafal Al-Qur’an. Menurut seorang peneliti, penelitian kualitatif memberikan penekanan pada pemahaman terhadap konteks dan kompleksitas suatu fenomena di dalam lingkungannya (Warosari, 2022). Data diperoleh melalui metode observasi, wawancara, pencatatan lapangan, atau dokumentasi untuk menggali dan menjelaskan konteks dari fenomena tersebut. Pemahaman terhadap fenomena didasarkan pada interpretasi subjektif dari peserta penelitian atau informan yang terlibat. Umumnya, penelitian kualitatif menggunakan pendekatan induktif di mana teori atau temuan muncul berdasarkan data yang terkumpul. Hasil penelitian kualitatif cenderung memberikan generalisasi yang terbatas, lebih fokus pada pemahaman mendalam terhadap kasus spesifik. Peneliti terlibat secara langsung dalam proses pengumpulan dan analisis data, dan kehadiran mereka dapat mempengaruhi interaksi dan dinamika dalam penelitian (Fadli, 2021). Dengan demikian, dalam penelitian ini, peran peneliti tidak hanya sebagai instrumen utama, melainkan juga melibatkan penggunaan data dari wawancara, observasi, dan dokumentasi sebagai instrumen tambahan, namun peneliti juga menghimpun data terkait subjek dan fokus penelitian adalah pada objek yang menjadi subjek penelitian. Penelitian ini mengadopsi pendekatan penelitian lapangan yang memberikan gambaran serta deskripsi tentang situasi yang terjadi di lapangan. Untuk memverifikasi keabsahan data, peneliti melaksanakan beberapa teknik validasi, termasuk uji kredibilitas, uji transferabilitas, uji dependabilitas, dan uji konfirmabilitas. Hal ini dilakukan untuk memastikan keandalan penelitian. menghasilkan data yang akurat, uji kredibilitas, peneliti dapat melakukan perpanjangan waktu dan triagulasi. Dengan memberikan tambahan waktu, peneliti dapat Kembali ke lokasi penelitian untuk melakukan observasi ulang, sehingga dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lengkap, dan terkini. Perpanjangan waktu juga bermanfaat untuk memverifikasi kembali apakah ada perubahan atau apakah kondisi tetap sama. Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan dua bentuk triangulasi, yakni triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Triangulasi sumber melibatkan tahap wawancara sebagai salah satu metode pengumpulan data dengan berbagai pihak, seperti guru dan siswa, untuk memastikan konsistensi hasil yang diperoleh. Sedangkan triagulasi teknik mencakup penerapan teknik seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi secara simultan untuk menjamin konsistensi This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License 4 Dewi, et al. || Eksplorasi Konsep Matematika Pada Metode Jarimatika Al-Qur’an Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika, v(2)n(1), 2024, 1-14 informasi yang diperoleh. Kemudian, peneliti melakukan uji transferabilitas dalam penelitian kualitatif, yang berkaitan dengan sejauh mana hasil penelitian dapat diaplikasikan dalam konteks atau situasi yang berbeda. Oleh karena itu, penting bagi peneliti untuk menyajikan laporan penelitian dengan rinci, jelas, dan sistematis agar dapat dipertanggung jawabkan. Sedangkan uji dependabilitas dapat diartikan sebagai kebergantungan, yaitu sejauh mana keabsahan data dapat dipercaya tergantung pada kemampuan penulis untuk membuktikan bahwa setiap tahapan Seluruh rangkaian proses penelitian, dimulai dari identifikasi masalah, masuk ke lapangan, pengumpulan data, analisis data, hingga pembuatan kesimpulan, dilaksanakan sepenuhnya. Proses evaluasi umumnya dilakukan oleh pembimbing untuk menilai secara menyeluruh keterlibatan peneliti dalam penelitian. Dalam penelitian ini, uji konfirmbilitas sangat penting untuk memastikan keabsahan dan kendala temuan yang diperoleh. Uji konfirmabilitas membantu memastikan bahwa penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dipahami dan dikonfirmasi oleh pihak lain. Sehingga dapat diartikan bahwa uji konfirmabilitas merupakan bagian integral dari penelitian kualitatif untuk memastikan keabsahan dan keandalaan suatu temuan. HASIL DAN PEMBAHASAN Temuan penelitian dapat tercapai setelah melaksanakan observasi, wawancara, dan pengumpulan dokumentasi dari subjek penelitian. Pada penelitian ini, penulis telah melakukan observasi pada tanggal 7 Maret 2024 terlebih dahulu sebelum melakukan wawancara. Ketika melakukan wawancara, peneliti menyusun pertanyaan secara cermat dan menggunakan peralatan seperti aplikasi rekaman di ponsel pintar. Pemilihan Ustadzah Kasih Ayu Lestari dan ustadzah Titi Rohmati sebagai narasumber. Tujuan dari menghadirkan narasumber adalah untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang proses metode menghafal AlQur'an, serta bagaimana penerapannya dalam metode menghafal Al-Qur'an menggunakan pendekatan Jarimatika. Penulis juga melakukan wawancara terhadap 5 siswa sebagai perwakilan 10 siswa yang telah menerapkan metode jarimatika sebagai teknik menghafal. Oleh karena itu, peran informan sangat krusial dalam menyajikan wawasan yang terkait dengan fokus penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti memilih untuk menerapkan teknik simple random sampling. Simple random sampling adalah metode pengambilan anggota sampel dari populasi secara acak tanpa memperhitungkan strata-strata yang mungkin ada dalam populasi tersebut (Fadli, 2021). Karena peneliti yakin bahwa sampel yang dipilih memiliki pemahaman paling mendalam terkait dengan isu yang akan diselidiki oleh penelitian. Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti mengungkapkan beberapa konsep matematika yang terintegrasi dalam metode Jarimatika Al-Qur'an, di antaranya: 1. Bilangan Bulat Positif Bilangan bulat, dalam matematika, mencakup angka-angka bulat positif, angka nol, dan angka-angka bulat negatif, tanpa memuat pecahan atau angka desimal. Dalam notasi matematika, bilangan bulat sering disimbolkan dengan Z. This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License 5 Dewi, et al. || Eksplorasi Konsep Matematika Pada Metode Jarimatika Al-Qur’an Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika, v(2)n(1), 2024, 1-14 Terdiri dari dua jenis utama, yaitu Penggunaan bilangan bulat positif (termasuk nol) seperti 1, 2, 3, 4, ..., dan bilangan bulat negatif seperti -1, -2, -3, -4, ..., dipertimbangkan mencakup representasi urutan, pengukuran yang bersifat diskrit, dan berbagai konsep matematika lainnya (Suprihyatun, 2013). Pada metode jarimatika Al-Qur’an bilangan bulat positif digunakan pada: a) Pendekatan untuk menghafal surat-surat yang memiliki jumlah ayat antara 1 hingga 5, seperti surat Al-Ikhlas, Al-Lahab, An-Nashr, Al-Kautsar, Al-Fil, Al-Ashr, Al-Qadar, yang dijadikan contoh seperti surat Al-Falaq. Ilustrasi teknik menghafal telapak ayat 1-5 This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License 6 Dewi, et al. || Eksplorasi Konsep Matematika Pada Metode Jarimatika Al-Qur’an Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika, v(2)n(1), 2024, 1-14 Ayat ke 1 Ayat ke 2 Ayat ke 3 Ayat ke 4 Ayat ke 5 This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License 7 Dewi, et al. || Eksplorasi Konsep Matematika Pada Metode Jarimatika Al-Qur’an Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika, v(2)n(1), 2024, 1-14 Keterangan: Langkah-langkah dalam menggunakan metode Jarimatika untuk menghafal ayat-ayat Al-Qur'an dimulai dengan menyiapkan kedua telapak tangan kanan dan kiri. Kemudian, untuk teknik menghafal ayat 1-5, siswa menggunakan jari-jari telapak tangan kanan. Ayat pertama diletakkan pada ibu jari, ayat kedua pada jari telunjuk, ayat ketiga pada jari tengah, ayat keempat pada jari manis, dan ayat kelima pada jari kelingking. Setiap ayat dihafalkan sebanyak 3-7 kali, dengan syarat bahwa siswa melafalkan ayat sesuai dengan hukum tajwid. Jika siswa berhasil melafalkan ayat dengan baik, maka diperbolehkan untuk menambah ayat selanjutnya. Setelah menambah hafalan, siswa melakukan pengingatan terhadap ayat-ayat sebelumnya sebanyak 3 kali. Proses ini diulang secara berulang hingga mencapai ayat terakhir dalam surat yang dipelajari. Metode ini dapat membantu siswa dalam menghafal Al-Qur'an dengan mengembangkan keterampilan motorik jari-jari tangan. b) Digunakan sebagai teknik menghafal ayat per suku kata dalam satu kalimat dan pembenaran tajwid atau hukum membaca alqur’an. Ilustrasi praktik diatas sama atau juga dapat digunakan pada metode menghafal per suku kata, penjelasan sebagai berikut: Langkah-langkah dalam teknik menghafal ayat per suku kata atau kalimat dimulai dengan menggunakan telapak tangan kanan. Penempatan satu kalimat atau suku kata dimulai dari ibu jari telapak tangan kanan. Metode ini terutama efektif untuk surat-surat Al-Qur'an yang memiliki ayat pendek, yang hanya terdiri dari 1-5 suku kata atau kalimat. Dengan demikian, siswa dapat fokus pada setiap suku kata atau kalimat secara terpisah untuk memperkuat hafalan mereka secara bertahap. Proses ini membantu siswa dalam menghafal AlQur'an dengan lebih efisien dan mendalam, sambil juga mengembangkan kemampuan kognitif dan keterampilan motorik mereka. sebagai contoh: Ibu jari = suku kata 1 = ْ‫تَبَّت‬ Jari telunjuk = suku kata 2 = ْ‫يَدَا‬ Jari tengah = suku kata 3 = ْ‫اَ ِبي‬ Jari manis = suku kata 4 = ْ‫لَ َهب‬ Jari kelingking = suku kata 5 = َّْ‫َّوتَب‬ Pada surat dengan ayat panjang menggunakan 10 jari dengan membagi satu ayat menjadi 10 suku kata atau kalimat, contoh surat al baqarah ayat ke 3: Tangan kanan Jari kelingking = َْ‫َوالَّذِين‬ Jari manis = َْ‫يُؤمِ نُون‬ Jari tengah = ْ‫بِ َما‬ Jari telunjuk = ‫ل‬ َْ ‫اُن ِز‬ Ibu jari = َْ‫اِلَيك‬ Tangan kiri Jari kelingking menggambarkan "ْ‫"و َما‬ َ This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License 8 Dewi, et al. || Eksplorasi Konsep Matematika Pada Metode Jarimatika Al-Qur’an Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika, v(2)n(1), 2024, 1-14 Jari manis melambangkan "ْ‫"اُن ِز َل‬ Sedangkan jari tengah melambangkan " ْ‫" قَبلِكَْ مِ ن‬. ٰ ِ‫َوب‬ Jari telunjuk = ِْ‫اْلخِ َرة‬ Ibu jari = َْ‫هُمْ يُوقِنُون‬ Tata cara: Langkah-langkah dalam proses menghafal Al-Qur'an dimulai dengan menyiapkan kedua telapak tangan. Setelah itu, bacaan ayat yang ingin dihafal dibacakan berulang sebanyak 3-7 kali guna memperkuat ingatan akan bacaan tersebut. Selanjutnya, guru memeriksa bacaan siswa dengan teliti untuk memastikan bahwa bacaan tersebut telah sesuai dengan aturan tajwid. Jika bacaan sudah lancar dan benar secara hukum tajwid, barulah siswa diperbolehkan untuk menambah hafalan dengan ayat yang baru. Dengan demikian, proses ini memastikan bahwa siswa tidak hanya menghafal, tetapi juga memperoleh pemahaman yang baik tentang bacaan Al-Qur'an yang benar sesuai dengan tajwid. 2. Perkalian Perkalian adalah operasi matematika dasar yang melibatkan penggandaan suatu jumlah atau kuantitas sebanyak jumlah tertentu. Dalam konteks perkalian, ada beberapa istilah yang umum digunakan (Wati & Purwanti, 2022): a) Faktor: Angka atau ekspresi matematika yang dikalikan bersamasama. b) Produk: Hasil dari perkalian dua atau lebih faktor. Notasi matematika yang umum digunakan untuk operasi perkalian adalah tanda titik (⋅) atau tanda kurung tanpa tanda operasi (ab). Sebagai contoh, a⋅b atau (a(b)) berarti a dikalikan dengan b, seperti 3⋅4=12. Pada metode jarimatika alqur’an, teknik perkalian dinamakan metode ruas jari tangan dengan menempatkan satu jari tangan sebagai 3 ruas yang meliputi 3 ayat. Ruas atas Ruas tengah Ruas bawah Ilustrasi Metode Ruas Jari Tangan This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License 9 Dewi, et al. || Eksplorasi Konsep Matematika Pada Metode Jarimatika Al-Qur’an Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika, v(2)n(1), 2024, 1-14 Keterangan: Pada tangan kanan: a) Jari kelingking melambangkan ayat 1 di ruas bawah, ayat 2 di ruas tengah, dan ayat 3 di ruas atas. b) Jari manis melambangkan ayat 4 di ruas bawah, ayat 5 di ruas tengah, dan ayat 6 di ruas atas. c) Jari tengah melambangkan ayat 7 di ruas bawah, ayat 8 di ruas tengah, dan ayat 9 di ruas atas. d) Jari telunjuk melambangkan ayat 10 di ruas bawah, ayat 11 di ruas tengah, dan ayat 12 di ruas atas. e) Ibu jari melambangkan ayat 13 di ruas atas bawah, ayat 14 di ruas tengah, dan ayat 15 di ruas atas. Pada tangan kiri: a) Jari kelingking melambangkan ayat 16 di ruas bawah, ayat 17 di ruas tengah, dan ayat 18 di ruas atas. b) Jari manis melambangkan ayat 19 di ruas bawah, ayat 20 di ruas tengah, dan ayat 21 di ruas atas. c) Jari tengah melambangkan ayat 22 di ruas bawah, ayat 23 di ruas tengah, dan ayat 24 di ruas atas. d) Jari telunjuk melambangkan ayat 25 di ruas bawah, ayat 26 di ruas tengah, dan ayat 27 di ruas atas. e) Ibu jari melambangkan ayat 28 di ruas bawah, ayat 29 di ruas tengah, dan ayat 30 di ruas atas. Tata cara: Metode menghafal Al-Qur'an dengan menggunakan ruas jari tangan dimulai dari tangan kanan, dimulai dari ruas bawah jari kelingking, kemudian ruas tengah, dan terakhir ruas atas. Setiap ruas jari tersebut dijadikan tempat untuk menghafalkan satu ayat, yang dilakukan sebanyak 3-7 kali. Setelah siswa mampu melafalkan bacaan ayat dengan baik sesuai hukum tajwid, mereka diizinkan untuk menambah hafalan dengan ayat selanjutnya. Setelah hafalan bertambah, dilakukan pengulangan terhadap ayat sebelumnya dan ayat yang baru dihafal secara berulang-ulang. Metode ini cocok digunakan pada surat-surat yang memuat banyak ayat, atau lebih dari 5 ayat. Penerapan metode ruas jari tangan dimulai dari ayat pertama hingga mencapai ayat ke-30, dan seterusnya sesuai dengan jumlah surat yang akan dihafalkan. Dengan demikian, proses menghafal Al-Qur'an menggunakan metode ini dapat dilakukan secara terstruktur dan efektif. 3. Pola Aritmatika Pola bilangan aritmatika adalah urutan angka di mana setiap suku (elemen) setelah suku pertama dihasilkan dengan menambahkan Jumlah yang konsisten ke suku sebelumnya, dan jumlah ini dikenal sebagai selisih atau perbedaan aritmatika, dan biasanya dilambangkan dengan huruf "d" atau "r" (Israhayu dkk., 2021). Pola bilangan aritmatika dapat diwakili oleh rumus umum yang This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License 10 Dewi, et al. || Eksplorasi Konsep Matematika Pada Metode Jarimatika Al-Qur’an Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika, v(2)n(1), 2024, 1-14 menggambarkan hubungan matematis antara suku-suku berurutan dalam deret aritmatika. Rumus umum untuk suku ke-n (a_n) dalam suatu pola bilangan aritmatika adalah: an = a1+(n−1)⋅d di mana: an merupakan suku pada posisi ke-n, 1a1 merujuk pada suku pertama, n adalah lokasi suku dalam deret, d adalah selisih atau beda aritmatika. Pada metode jarimatika Al-Qur’an, pola aritmatika terdapat pada metode ruas jari tangan yang telah dijelaskan pada perkalian. 9 6 3 12 15 Ruas atas Ruas tengah Ruas bawah Ilustrasi Pola Aritmatika Pada Jari Tangan Telapak Tangan Kanan Tangan kanan Jari kelingking: ayat ke 3 Jari manis: ayat ke 6 Jari tengah: ayat ke 9 Jari telunjuk: ayat ke 12 Ibu jari: ayat ke 15 This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License 11 Dewi, et al. || Eksplorasi Konsep Matematika Pada Metode Jarimatika Al-Qur’an Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika, v(2)n(1), 2024, 1-14 24 21 27 18 30 Ilustrasi Penempatan Ayat Pada Jari Tangan Telapak Tangan Kiri Tangan kiri Jari kelingking: ayat ke 18 Jari manis melambangkan ayat ke 21 Jari tengah melambangkan ayat ke 24 Jari telunjuk: ayat ke 27 Ibu jari: ayat ke 30 Metode Jarimatika Al-Qur'an menggabungkan pola aritmatika sebagai panduan dalam menempatkan ayat-ayat Al-Qur'an pada jari tangan. Memudahkan siswa untuk secara otomatis menghafal penempatan ayat. Dengan pola ini, siswa dapat mengingat dengan mudah letak ayat yang akan dibaca tanpa kebingungan. Pada tangan kanan, urutan penempatan pola aritmatika pada ruas atas setiap jari tangan, dimulai dari jari kelingking untuk ayat ke-3, lalu berlanjut ke jari manis untuk ayat ke-6, jari tengah untuk ayat ke-9, jari telunjuk untuk ayat ke-12, dan ibu jari untuk ayat ke-15. Sedangkan pada tangan kiri, urutan penempatan pola aritmatika pada ruas atas setiap jari tangan, dimulai dari jari kelingking untuk ayat ke-18, dilanjutkan ke jari manis untuk ayat ke-21, jari tengah untuk ayat ke-24, jari telunjuk untuk ayat ke-27, dan terakhir ibu jari untuk ayat ke-30. Dengan demikian, metode ini membantu siswa dalam menghafal Al-Qur'an secara terstruktur dan efisien. KESIMPULAN Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode jarimatika memiliki potensi yang signifikan dalam mempercepat dan mempermudah proses pembelajaran menghafal Al-Qur'an, terutama bagi para pembelajar yang lebih responsif terhadap pendekatan belajar visual dan interaktif. Penelitian juga menegaskan bahwa penggunaan teknik jarimatika selain dapat digunakan pada pemahaman materi perkalian dapat juga meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menghafal Al-Qur'an. Meskipun demikian, penelitian ini juga menyoroti beberapa area yang memerlukan fokus penelitian lebih lanjut. Diperlukan penelitian lanjutan untuk menguji efektivitas metode jarimatika ini pada berbagai kelompok pembelajaran dengan latar belakang dan preferensi belajar yang beragam. Selain This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License 12 Dewi, et al. || Eksplorasi Konsep Matematika Pada Metode Jarimatika Al-Qur’an Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika, v(2)n(1), 2024, 1-14 itu, pengembangan lebih lanjut terhadap konten, struktur, dan integrasi teknologi dalam metode jarimatika juga dianggap penting untuk meningkatkan kualitas dan daya tarik metode ini. Dengan demikian, simpulan dari penelitian ini adalah bahwa meskipun metode Jarimatika menunjukkan potensi yang menjanjikan dalam pembelajaran menghafal Al-Qur'an, namun diperlukan upaya lanjutan dalam penelitian dan pengembangan untuk lebih memahami implementasi dan efektivitasnya. Harapannya, hasil temuan dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan pendekatan pembelajaran menghafal Al-Qur'an yang lebih efektif dan beragam di masa yang akan datang. DAFTAR PUSTAKA Arifin, F., & Marliyani, M. (2022). Pengaruh Metode Jarimatika Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Perkalian Di MI/SD: Studi Meta Analisis. Pendagogia: Jurnal Pendidikan Dasar, 2(3), Art. 3. Baihaqi, & Setiawan, A. (2021). Metode Menghafal Alqur’an Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Tahfizh Siswa Madrasah Ibtidaiyah Al-Hamid Kota Banjarmasin. AL GHAZALI: Jurnal Pendidikan Dan Pemikiran Islam, 56–67. Fadli, M. R. (2021). Memahami desain metode penelitian kualitatif. Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, 21(1), Art. 1. https://doi.org/10.21831/hum.v21i1.38075 Fajri, C. N., & Bakar, S. A. (2017). Penerapan Metode Jarimatika Quran pada TK Bait Qurany Saleh Rahmany Banda Aceh. TAFSE: Journal of Qur’anic Studies, 2(2), Art. 2. https://doi.org/10.22373/tafse.v2i2.13604 Fatimah, & Rahmawati, S. T. (2020). Implementasi Kurikulum Muatan Lokal dalam Mencapai Target Hafalan Al-Qur’an 4 Juz di SD Islam Annajah Jakarta Barat. Qiro’ah : Jurnal Pendidikan Agama Islam, 10(2), Art. 2. https://doi.org/10.33511/qiroah.v10n2.15-36 israhayu, nursati. (t.t.). Konstruksi konsep barisan aritmatika dan geometri bagi siswa sma berdasarkan teori apos. 2021, 12. Israhayu, N., Syamsuri, S., & Pamungkas, A. S. (2021). Kontruksi Konsep Barisan Aritmatika dan Geometri Bagi Siswa SMA Berdasarkan Teori APOS. Wilangan: Jurnal Inovasi dan Riset Pendidikan Matematika, 2(2), Art. 2. https://doi.org/10.56704/jirpm.v2i2.11649 Khasanah, M. (2021). Implementasi Metode Jarimatika Al-Qur’an dalam Meningkatkan Kemampuan Menghafal Al-Qur’an di MI Bait Qur’any. http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1334 Mubarok, A. A. S. A. A., & Mufaricha, L. (2023). Metode Jarimatika Dan Muroja’ah Bersama Terhadap Kecepatan Hafalan Al-Qur’an Juz 30. ILJ: Islamic Learning Journal, 1(3), Art. 3. https://doi.org/10.54437/iljjislamiclearningjournal.v1i3.994 This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License 13 Dewi, et al. || Eksplorasi Konsep Matematika Pada Metode Jarimatika Al-Qur’an Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika, v(2)n(1), 2024, 1-14 Rahayu, S. R., Supriyanto, D. H., & Susanto, S. (2022). Pengaruh Teknik Jarimatika Terhadap Keterampilan Berhitung Perkalian Siswa Kelas Iv Sdn Jogorogo 1 Kecamatan Jogorogo Kabupaten Ngawi. Holistika: Jurnal Ilmiah PGSD, 6(1), Art. 1. https://doi.org/10.24853/holistika.6.1.41-48 Rosyidatul, I., Suhadi, S., & Faturrohman, M. (2021). Peningkatan Hafalan Al-Qur’an Melalui Metode Talaqqi. Al’Ulum Jurnal Pendidikan Islam, 83–94. https://doi.org/10.54090/alulum.114 Suprihyatun. (2013). Meningkatkan Hasil Belajar Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Cacah Melalui Media Manipulatif Pada Siswa Sekolah Dasar. The Journal of Universitas Negeri Surabaya, 1(2). https://ejournal.unesa.ac.id Warosari, Y. F. (2022). Mengembangkan Penelitian Kualitatif Untuk Pendidikan Agama Islam. Jurnal Adzkiya, 6(1), Art. 1. https://jurnalstaiibnusina.ac.id/index.php/adz/article/view/124 Wati, E. E., & Purwanti, K. L. (2022). Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Perkalian Melalui Penggunaan Media Tutup Botol pada Siswa Kelas 2 Madrasah Ibtidaiyah. Journal of Integrated Elementary Education, 2(1), Art. 1. https://doi.org/10.21580/jieed.v2i1.10778 This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License 14