Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika E-ISSN: 2988-0696 Journal Homepage: http://www.journal.com/index.php/dpjpm Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada Materi Teorema Phytagoras di Sekolah Berbasis Pondok Pesantren Ida Lukmana Sari1, M. Saidun Anwar2*, Choirudin3, Wasiattul Maghfiroh4 , Hernawan5 1,2,3 Universitas Ma’arif Lampung, Lampung, Indonesia. 4 SMP IT Al Asror, Lampung Timur, Indonesia 5 Yayasan Assyfa Learning Centre (YALC) Pasuruan, Indonesia Received: 10/02/2023 Accepted: 21/02/2023 Publications: 27/02/2023 Abstrak Penelitian ini memiliki tujuan mendeskripsikan kesulitan yang terjadi pada siswa dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi teorema phytagoras., ditinjau dari lingkungan belajar yaitu sekolah berbasis pondok pesantren. Adapun penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan penelitian 3 orang dari 35 siswa di kelas VIII SMP Ma’arif Ansoru Al-Hasaniyah, dimana 3 subjek terpilih, menjadi sampel dari proses pengumpulan data-data terkait dengan penelitian yang terkait, dengan melalui wawancara, tes soal, dan angket. Hasil penelitian ini menunjukan kesulitan belajar matematika pada materi teorema phytagoras di sekolah berbasis pondok pesantren adalah kurangnya minat belajar siswa dan cendereng lebih bersifat acuh, tidak bersemangat dan tidak fokus, sehingga masih ada siswa yang belum faham dan bisa mengerjakan soal yang terkait teorema phytagoras. Keywords—Kesulitan Belajar, Sekolah Berbasis Pondok Pesantren, Teorema Phytagoras Pendahuluan Pembelajaran merupakan salah satu hal yang menjadi topik didalam dunia pendidikan. Di dalam ranah percepatan globalisasi, pendidikan dihadangkan dengan banyaknya tantangan baru sesuai dengan tuntutan zaman pada saat ini, termasuk pada pendidikan di lingkungan pondok pesantren. Banyaknya sistem dan kelembagaan di pondok pesantren yang perlu dimodernisasi salah satunya dengan menambah lembaga pendidikan formal yakni dengan mendirikan sekolah berbasis pondok pesantren. Sekolah dengan berbasis pondok pesantren ini memiliki tujuan menyeimbangkan antara menjaga tradisi keilmuan Islamiyah dan juga mempelajari keilmuan yang disyaratkan di dalam pendidikan formal (Yudhi Fachrudin, 2021). Dalam hal ini proses pembelajaran meruoakan sebuah kegiatan berinteraksi dan berkomunikasi yang terjai diantara siswa dengan guru yang berlangsung dengan keadaan edukatif guna mencapai tujuan belajar (Muldiyana Nugraha, 2018). Matematika menjadi salah satu mata pelajaran wajib pada setiap jenjang di pendidikan formal. Namun masih banyak siswa yang kurang memahami perihal matematika yang di kerjakan. Tidak hanya kurang memahami, siswa pun ketika dihadangkan permasalahan matematika, masih banyak siswa yang kurang memiliki kemampuan penalaran didalam menyelesaikannya (Selfi Riwayati, Yuriska Destania, 2019). Selain itu, pembelajaran matematika yang berlangsung di sekolah berbasis pondok pesantren pun seringkali hanya dengan metode ceramah,tanpa adanya variasi di dalam penyampaian pembelajaran, siswa akan semakin kurang tertarik untuk mengikuti pembelajaran matematika tersebut. Faktor yang menjadi penyebab adanya kesulitan belajar siswa pada pembelajaran matematika adalah penggunaan metode mengajar dari guru yang kurang sesuai dengan Ida Lukman Sari, et al || Analisis Kesulitan Belajar Siswa… Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika, v(1)n(2), 2023, 191-197 kondisi siswa maupun pokok bahasan yang disampaikan. Selain itu hal sulit yang dialami siswa yang bersekolah di lingkup pondok pesantren adalah “waktu”, yakni bagaimana siswa tersebut bisa membagi waktu belajar yang singkat dan dengan aktivitas yang padat (Rachmicha Devia Putri Malawangi, 2016). Oleh karenanya ketika pembelajaran berlangsung masih banyak siswa yang kurang fokus bahkan sampai tertidur, sehingga masih ada siswa yang tidak memahami materi yang disampaikan. Kesulitan tersebut terjadi pada salah satu materi teorema phytagoras, dimana siswa harus menguasai dan menghafal rumus, sehingga banyak dari siswa yang masih kesulitan dalam menyelesaikannya (Maylinda Ayu Saputri, Puguh Darmawan, Novi Prayekti, 2019). Gambar 1. Siswa kelas VIII SMP Ma’arif Ansoru Al-Hasaniyah sedang mengerjakan soal teorema phytagoras Berdasarkan gambar observasi yang dilakukan peneliti di SMP Ma’arif Ansoru Al- Hasaniyyah di atas yakni pada pembelajaran matematika materi teorema phytagoras berlangsung, menunjukkan masih banyak siswa kelas VIII yang mengalami kesulitan dan tidak fokus mengikuti kegiatan pembelajaran. Tidak bisa di pungkiri bahwasannya matematika memang menjadi salah satu pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa . Oleh karena itu perlu pengamatan dalam menganalisis apa sajakah hambatan belajar yang dialami siswa sehingga mengalami kesulitan dalam pembelajaran matematika pada materi teorema phytagoras, terutama pada penyelesaian soal teorema phytagoras (Nissa Risma Mulyanti, Nur Yani, Risma Amelia, 2018). Dalam hal ini sukses tidaknya proses pembelajaran tentu sangat ditentukan oleh lembaga di dalamnya, yakni dalam mengelola sumberdaya manusia dengan manajemen sehingga adanya lembaga pendidikan yang baik pasti akan menuai proses yang baik dan hasil yang baik pula (M. Nur Hasan, Arie Supriyanto, 2016). Selanjutnya melalui wawancara dengan guru mata pelajaran matematika di kelas VIII SMP Ma’arif Ansoru Al-Hasaniyah pada materi teorema phytagoras ini, siswa seringkali menjumpai kesulitan, yaitu dari mulai menentukan sisi terpanjang segitiga, langkah- langkah menentukan panjang sisi-sisinya, dan faktor lainnya adalah kurangnya minat belajar dari siswa juga menjadi salah satu faktor munculnya masalah kesulitan belajar siswa pada materi teorema phytagoras di sekolah berbasis pondok pesantren ini. Hal ini di pertegas lagi dengan prestasi belajar siswa pada tes materi teorema phytagoras yang masih kurang. Analisis mengenai kesulitan belajar pada siswa materi teorema phytagoras ini sebelumnya telah di lakukan oleh (Eka Dewi S, 2022; Nissa, (Maylinda Ayu Saputri, Puguh Darmawan, Novi Prayekti, 2019) namun beberapa penelitian tersebut hanya menganalisis This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative 192 Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License Ida Lukman Sari, et al || Analisis Kesulitan Belajar Siswa… Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika, v(1)n(2), 2023, 191-197 kesulitan belajar siswa yang di tinjau dari masalah penyelesaian pada soal dan analisis kesalahan pada siswa. Oleh karena itu selain peneliti menganalisis kesulitan materi teorema phytagoras peneliti juga akan menganalisis keberlangsungan pembelajaran matematika khususnya pada materi teorema phytagoras di sekolah yang notabennya adalah di lingkup pondok pesantren. Dengan tujuan untuk bisa mendeskripsikan kesulitan yang terjadi dalam pembelajaran siswa pada materi teorema phytagoras di sekolah berbasis pondok pesantren. METODE Penelitian deskriptif kualitatif menjadi metode yang pilih oleh peneliti untuk penelitian ini. Yakni dimana data yang diperoleh bukan berupa angka dan menggunakan fokus realita sebagai fenomena sosial yang akan diungkapkan maknanya oleh peneliti (Bungin, 2014). Menurut Arikunto (2016) bahwasannya penelitian deskriptif ini adalah penelitian yang menyelidiki kondisi, keadaan ataupun perihal lainnya (kondisi, keadaan peristiwa, situasi dan kegiatan) yang kemudian hasil dari penelitiannya berupa laporan penelitian. Penelitian ini di laksanakan di lingkungan Pondok Pesantren Daruttauhid Alhasaniyyah Lampung, terkhusus di SMP Ma’arif Ansoru Al-hasaniyah. Penentuan subjek penelitian ini adalah kelas VIII, karena sample yang diambil tidak semua, maka dipilih tiga orang siswa kelas VIII berdasarkan skor angket minat belajar yang kepada siswa yang kemudian didasarkan minat belajar dengan kategori rendah, sedang, dan tinggi. Adapun terkait angkat yang diberikan terdiri dari 10 soal dengan 4 jawaban yang berbeda. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes soal, angket, dan wawancara. Kemudian untuk instrumen, peneliti menggunakan lembar soal, lembar angket, dan pedoman wawancara. Untuk penskoran pada angket ini peneliti menggunakan teknik penskoran (Reginta Syafira Anggraini, Intan Sari Rufiana, 2020). Selanjutnya setelah di tentukan kategori tersebut baru di ambil tiga orang terpilih yang akan diberikan tes soal materi yaitu toerema phytagoras untuk bisa mengetahui kesulitan yang berkaitan dengan pengetahuan . Setelah diberikan tes, selanjutnya peneliti melakukan wawancara kepda siswa. Kemudian barulah hasil tes dan dan wawancara di analisis dan disajikan dalam bentuk deskripsi serta tahap terakhir adalah penarikan kesimpulan. Adapun soal atau tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: Gambar 2. Soal Tes Teorema Phytagoras This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative 193 Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License Ida Lukman Sari, et al || Analisis Kesulitan Belajar Siswa… Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika, v(1)n(2), 2023, 191-197 HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilaksanakan pengelompokan berdasarkan skor angket terkait minat belajar siswa diperoleh tiga subjek, disini setiap siswa mewakili dari masing-masing kategori minat belajar dan dari setiap tingkatan belajar. Tabel 1. Hasil Penskoran Angket Inisial Nama Kode Subjek Minat Belajar Skor Angket ANZ ST Tinggi 44 EZ SS Sedang 39 GSP SR Rendah 25 Dari Tabel 1 tersebut dapat diketahui bahwa ketiga subjek sudah memiliki kategori minat dari masing-masing kriteria. Berdasarkan hasil minat belajar,siswa yang tergolong minat belajarnya rendah tidak senang, tidak tertarik dan tidak bersemangat pada saat belajar, siswa juga kurang rajin dan tekun dalam belajar, bahkan terkadang siswa juga tidak terlibat dalam pembelajaran. Kemudian siswa dengan minat sedang mersa senang mengikuti pembelajaran, meskipun terkadang masih sering tidak fokus pada materi yang disampaikan, juga masih kurang tekun dan rajin dalam belajar. Sedangkan siswa dengan minat belajar tinggi merasa senang dalam mengikuti pembelajaran, bersemangat, tekun, rajin dan miliki kedisiplinan yang penuh. Selanjutnya mengenai hasil tes soal pada materi teorema phytagoras, bisa dianalisis dari jawaban siswa dalam menyelesaikan pertanyaan soal materi teorema yaitu sebagai berikut: 1. ST (subjek kategori minat belajar tinggi) Gambar 3. Jawaban siswa subjek minat belajar tinggi This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative 194 Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License Ida Lukman Sari, et al || Analisis Kesulitan Belajar Siswa… Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika, v(1)n(2), 2023, 191-197 2. SS (Subjek kategori minat belajar sedang) Gambar 4. Jawaban siswa (minat belajar sedang) 3. 3. SR (Subjek kagori minat belajar rendah) Gambar 5. Jawaba n siswa subje k minat belajar rendah Dari masing jawaba n dari masing-masing kategori minat belajar, diketahui bahwa keikutsertaa n atau minat belajar menjadi sala h satu upaya agar materi yang disampaika n guru di terima siswa denga n bai k. Da n ketika menjawab soal-soa l yang terkait siswa bisa menjawab denga n benar. Setela h menganalisis jawaba n dari soa l yang dikerjaka n siswa, selanjutnya peneliti menggunaka n tekni k wawancara dala m memperole h data mengenai This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative 195 Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License Ida Lukman Sari, et al || Analisis Kesulitan Belajar Siswa… Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika, v(1)n(2), 2023, 191-197 kesulita n yang terjadi pada pembelajara n materi teorema phytagoras yang di alami siswa di sekola h berbasis pondo k pesantre n ini. Berikut wawancara peneliti denga n sala h satu siswa denga n kartegori minat belajar renda h. P : “Apaka h kamu senang belajar pelajara n matematika?“ SR : “Senang, ka k. Tetapi ketika menjumpai materi yang sulit seperti pada teorema phytagoras, saya tida k tertari k da n cepet bosa n kak”  P : “Lalu mengapa pada saat mengerjaka n soa l belu m mendapatka n hasi l yang maksima l ?,” SR : “Sebab ketika sedang belajar saya tida k fokus denga n apa yang disampaika n guru ka k, bahka n terkadang kami sering tertidur dikelas ketika pembelajara n sedang berlangsung, sebab penyampaia n yang kurang menari k da n pikira n yang tida k fokus. Jadi ole h karena itu saya masi h belu m faha m terkait materi teorema phytagoras ini da n cenderung lebi h malas da n tida k minat ketika mengerjaka n soa l yang belu m difahami.” P : “Apaka h ha l tersebut ada keterkaita n denga n lingkunga n belajar di sekola h denga n berbasis pondo k pesantre n ini?” SR : “Sebenarnya sekola h di lingkunga n pesantre n seperti ini kami memiliki peluang belajar denga n teman-tema n da n kaka k senior lainnya ka k, hanya saja terkait waktu, kami belu m bisa memgatur jadwa l belajar kami di luar ja m sekola h maupu n diluar kegiata n di pesantre n. Dari wawncara tersebut bisa disimpulka n, bahwasannya siswa mengalami kesulita n belajar di sekola h berbasis pondo k pesantre n ini sebab kurangnya fokus da n minat pada saat belajar, selai n itu siswa juga menglami kesulita n menangka p materi yang disampaika n. KESIMPULAN Hasil kecerdasan logis-matematis siswa kelas VIII MTs Walisongo sukajadi dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu: (1) sebanyak 1 siswa tergolong dalam kategori rendah. (2) sebanyak 6 siswa tergolong dalam kategori sedang. (3) sebanyak 18 siswa tergolong dalam kategori tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil kecerdasan logis- matematis siswa kelas VIII MTs Walisongo sukajadi berkategori tinggi. Hasil kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII MTs Walisongo sukajadi dalam menyelesaikan soal cerita materi SPLDV dikelompokkan menjadi empat kategori yaitu 0 siswa dengan kategori baik sekali, 1 siswa dengan kategori baik, 10 siswa dengan kategori cukup, dan 14 siswa dengan kategori kurang. Serta memiliki rata-rata 61,04 yang tergolong dalam kategori cukup. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII MTs Walisongo sukajadi dalam menyelesaikan soal cerita mareti SPLDV berkategori cukup. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2016). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Bungin, B. (2014). Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Kencana Prenadamedia Group. Eka Dewi Sari Ritonga, Lily Rohanita Hasibuan. (2022). Analisis Kesulitan Siswa dalam Pembelajaran Matematiika Materi Teorema Pyhagoras Ditinjau dari Minat Belajar This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative 196 Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License Ida Lukman Sari, et al || Analisis Kesulitan Belajar Siswa… Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika, v(1)n(2), 2023, 191-197 Siswa di SMP Negeri 1 Rantau Utara. Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Labuhan Batu, 06(01). Fachrudin, Y. (2021). Strategi Peningkatan Mutu Sekolah Berbasis Pesantren. Sekolah Tingggi Agama Islam Binamadani, Tangerang, 4(2). M. Nur Hasan, Arie Supriyanto. (2016). Model Pembelajaran Berbasis Pondok Pesantren Dalam Membentuk Karakter Siswa (Penelitian pada Santri di Ponpes Raudhotut Tholibin Rembang. Dosen Fakultas Tarbiyah UIN Walisongo Semarang, 12(1). Malawangi, R. (2016). Analisis Gaya Belajar Santri Berprestasi Pondok Pesantren An-Nur 2 Bululawang Malang. FKIP Universitas Muhammadiyah Malang, Indonesia, 1(1). Maylinda Ayu Saputri, Puguh Darmawan, Novi Prayekti. (2019). Analisis Kesulitan Siswa Smp Kelas VIII Dalam Pemecahan Masalah Teorema Pythagoras. Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas PGRI Banyuwangi, Banyuwangi, Indonesia. Nissa Risma Mulyanti, Nur Yani, Risma Amelia. (2018). Analisis Kesulitan Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematik Siswa SMP Pada Materi Teorema Phytagoras. IKIP Siliwangi. Jl. Terusan Jenderal Sudirman, Cimahi, Jawa Barat, Indonesia, 1(3). Nugraha, M. (2018). Manajemen Kelas Dalam Meningkatkan Proses Pembelajaran. SMP Negeri 3 Satu Atap Cikulur, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, 4(1). Reginta Syafira Anggraini, Intan Sari Rufiana. (2020). Analisis Kesulitan Siswa Dalam Memecahkan Masalah Pada Soal Cerita Materi Bangun Datar Ditinjau Dari Minat Belajar. Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Yuriska, Selfi, D., Riwayati. (2019). Efektifitas Desain Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) Terintegrasi Internet untuk Mengembangkan Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa. Prodi Pendidikan Matematika FKIP UMB. This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative 197 Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License