Assyfa Journal of Islamic Studies Volume 02 Nomor 01: Juni 2024 E-ISSN: 2988-7399 Journal Homepage: https://www.journal.assyfa.com/index.php/ajis/index METODE INTERNALISASI DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AKHLAK UNTUK MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI SMP DARUSSALAM ARGOMULYO TANGGAMUS Habib Rahman1*, Siti Roudhotul Jannah2, Imam Syafei3 1, 2, 3 Universitas Ma’arif Lampung *Email: habibrahman3501@gmail.com Received: 01/04/2024 Accepted: 10/04/2024 Publication: 19/04/2024 Abstrak Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk menganalisis proses internalisasi dalam menanamkan nilai-nilai akhlak untuk membentuk karakter siswa di SMP Darussalam Argomulyo Kabupaten Tanggamus. (2) Untuk menganalisis dampak metode internalisasi dalam menanamkan nilai-nilai akhlak untuk membentuk karakter siswa di SMP Darussalam Argomulyo Kabupaten Tanggamus. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan atau field research, yang bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian ini diharapkan dapat mengungkap gambaran mengenai realitas sasaran penelitian, yakni tentang metode internalisasi dalam menanamkan nilai-nilai akhlak untuk membentuk karakter siswa di SMP Darussalam Argomulyo Kabupaten Tanggamus. Dampak pelaksanaan internalisasi nilai-nilai akhlak Islam dalam membentuk karakter siswa SMP Darussalam Argomulyo Kabupaten Tanggamus yakni berupa pembiasaan diri dari kegiatan yang dilakukan oleh para siswa seperti melaksanakan shalat berjamaah, mengucapkan salam dan berjabat tangan ketika bertemu guru, menjaga sopan santun kepada orang lain, berpakaian rapi sesuai syariat, bergotong royong untuk membersihkan lingkungan dan lain-lain. Dampak paling menonjol ialah berupa tingkah laku mereka yang lebih santun utamanya kepada guru dan menurunnya tingkat pelanggaran disiplin siswa. Kata kunci: Internalisasi, Nilai akhlak, karakter. Abstract The objectives of this study are: (1) to analyze the internalization process in instilling moral values to shape the character of students in Darussalam Middle School Argomulyo, Tanggamus Regency. (2) To analyze the impact of internalization methods in instilling moral values to shape the character of students in Darussalam Middle School Argomulyo, Tanggamus Regency. This type of research is a field research, which is descriptive qualitative. This research is expected to reveal a picture of the reality of research goals, namely about the internalization method in instilling moral values to shape the character of students in Darussalam Middle School Argomulyo, Tanggamus Regency. The impact of the implementation of the internalization of Islamic moral values in shaping the character of Darussalam Middle School students in Tanggamus Regency, which is in the form of self-habits from activities carried out by students such as performing congregational prayers, saying greetings and shaking hands when meeting teachers, maintaining courtesy to others, dressing Neat according to the Shari'a, work together to clean the environment and others. The most prominent impact is in the form of their more polite behavior mainly to the teacher and the decline in the level of student discipline violations. Keywords: Internalization, Moral Value, Character PENDAHULUAN Dalam konteks pendidikan Islam, pentingnya pendidikan akhlak atau moral bagi siswa sangat diakui. Akhlak yang baik adalah bagian integral dari ajaran Islam, yang membentuk karakter dan perilaku individu agar menjadi pribadi yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Di tengah arus modernisasi dan globalisasi, nilai-nilai akhlak sering kali terdegradasi atau terabaikan. Anak-anak dan remaja sering terpapar pada budaya populer yang mungkin tidak selaras dengan nilai-nilai yang diajarkan di rumah atau di sekolah. Oleh karena itu, metode internalisasi menjadi relevan sebagai upaya untuk memastikan bahwa nilai-nilai akhlak yang diterapkan dalam pembelajaran benar-benar diterima, dipahami, dan diinternalisasi oleh siswa. Habib Rahman, et. al ││ METODE INTERNALISASI AKHLAK... Assyfa Journal of Islamic Studies, v(2)n(1), 2024, 1-10 Di tengah beragam tantangan sosial, teknologi, dan budaya, pendidikan akhlak dianggap semakin penting. Namun, menerapkan nilai-nilai akhlak dalam kehidupan sehari-hari siswa bukanlah tugas yang mudah. Guru PAI perlu memikirkan strategi dan metode yang efektif untuk menyampaikan nilai-nilai ini dengan cara yang relevan dan menarik bagi siswa. Dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk sekolah, orang tua siswa, dan masyarakat lokal, terhadap penerapan metode internalisasi nilai-nilai akhlak menjadi faktor kunci dalam keberhasilan implementasinya. Melibatkan mereka dalam proses pembelajaran dan memberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya pendidikan akhlak dapat memperkuat efektivitas metode internalisasi. Penurunan kualitas moral dalam kehidupan manusia, terutama di kalangan siswa, merupakan masalah yang perlu ditangani dengan serius. Internalisasi nilai-nilai akhlak untuk membentuk karakter siswa adalah langkah yang penting dalam menanggapi tantangan ini. Sekolah memang memiliki peran dan tanggung jawab yang besar dalam hal ini. Karakter bukanlah sesuatu yang tetap dan sudah jadi, tetapi sesuatu yang dapat terus-menerus dibentuk dan diperbaiki melalui pengalaman hidup, pendidikan, dan kesadaran diri. Dengan kesadaran akan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dan komitmen untuk terus berkembang, seseorang dapat memperkuat dan membentuk karakter yang positif dan kuat. Karakter merujuk pada kumpulan sifat, nilai, sikap, dan perilaku yang membentuk kepribadian seseorang. Ini mencakup cara individu berpikir, merasa, dan bertindak dalam berbagai situasi kehidupan. Peneliti fokus pada proses dan dampak dari internalisasi nilai-nilai akhlak Islam yang memberikan pengaruh kepada pembentukan karakter siswa. Oleh sebab itu peneliti akan mencari berbagai informasi dan memaparkan mengenai internalisasi nilai-nilai akhlak Islam dalam membentuk karakter siswa di salah satu lembaga pendidikan formal yakni SMP Darussalam Argomulyo Kabupaten Tanggamus. SMP Darussalam Argomulyo terletak di Kabupaten Tanggamus, sebuah wilayah dengan karakteristik sosial, budaya, dan agama tertentu. Sekolah ini memiliki visi dan misi yang kuat dalam membentuk siswa sebagai individu yang berakhlak mulia sesuai dengan ajaran Islam. Dalam konteks ini, metode internalisasi nilai-nilai akhlak menjadi krusial untuk mencapai tujuan tersebut. SMP Darussalam Argomulyo tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan akademik siswa, tetapi juga untuk membentuk karakter yang baik dan moral yang kuat. Metode internalisasi memungkinkan pendekatan holistik dalam pengembangan karakter siswa, dengan fokus pada penyatuan nilai-nilai akhlak dalam sikap, perilaku, dan tindakan sehari-hari siswa. SMP Darussalam Argomulyo adalah salah satu sekolah yang berada di bawah naungan salah satu pondok pesantren yang juga memiliki tantangan yang sama dalam menghadapi modernisasi atau globalisasi yaitu berupa merosotnya moralitas seperti aksi bullying terhadap sesame siswa di sekolah, berdasarkan hasil pengamatan di lapangan cara bergaul antar siswa di SMP Darussalam Argomulyo yang cenderung mengelompok dengan siswa yang dianggap selevel, hal inilah yang menjadi salah satu pemicu adanya aksi bullying meski aksi tersebut tidaklah seburuk sebagaimana cerita bullying yang ditayangkan ditelevisi, aksi tersebut salah satunya ditunjukkan dengan sikap siswa yang tidak bertanggungjawab saat menjalankan tugas bersama-sama dengan siswa yang mereka anggap tidak satu level, mereka cenderung bersikap semaunya sendiri. Tantangan selanjutnya yakni berupa merosotnya nilai-nilai kesopanan siswa serta tantangan dalam menghadapi pengaruh dunia maya atau internet. Adanya media sosial atau internet memicu berkurangnya kedisiplinan siswa baik di sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Media sosial juga dapat memicu adanya pengaruh negatif dari lingkungan luar yang sulit dijangkau oleh pihak sekolah dan orang tua. Tentu hal tersebut menjadi tantangan yang cukup serius bagi sekolah, mengingat SMP Darussalam Argomulyo adalah salah satu sekolah yang berbasis pesantren yang didalamnya juga mengedepankan pendidikan akhlak disamping pendidikan tentang ibadah dan ketauhidan. Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Darussalam Argomulyo memiliki peran sentral dalam menanamkan nilai-nilai akhlak pada siswa. Metode internalisasi memungkinkan guru PAI untuk menjadi fasilitator dalam proses pembelajaran, bukan hanya menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga membimbing siswa untuk merenungkan, memahami, dan menginternalisasi nilai-nilai akhlak dalam kehidupan mereka. Dengan mempertimbangkan latar belakang ini, metode internalisasi nilai-nilai akhlak pada siswa di SMP Darussalam Argomulyo Kabupaten Tanggamus dapat menjadi strategi yang efektif untuk memastikan bahwa nilai-nilai tersebut tidak hanya diajarkan, tetapi juga dipahami, diterima, dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari siswa. This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License 2 Habib Rahman, et. al ││ METODE INTERNALISASI AKHLAK... Assyfa Journal of Islamic Studies, v(2)n(1), 2024, 1-10 METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan atau field research, yang bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian ini diharapkan dapat mengungkap gambaran mengenai realitas sasaran penelitian, yakni tentang metode internalisasi dalam menanamkan nilai-nilai akhlak untuk membentuk karakter siswa di SMP Darussalam Argomulyo Kabupaten Tanggamus. Metode pengumpulan data yang digunakan yakni obsevasi, wawancara kepada informan tetang internalisasi dalam menanamkan nilai-nilai akhlak untuk membentuk karakter siswa di SMP Darussalam Argomulyo. Sebelum menganalisis data, diperlukan adanya teknik pemeriksaan terhadap keabsahan data yang diperoleh. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tri angulasi. Analisis data dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai dilapangan. Aktivitas dalam analisis data kualitatif ini dilakukan secara inter aktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Setelah data terkumpul dari beberapa metode penelitian yang dipergunakan, lalu data tersebut di olah sedemikian rupa untuk diambil kesimpulan yang jelas dan sesuai dengan tujuan penelitian ini. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Proses internalisasi dalam menanamkan nilai-nilai akhlak untuk membentuk karakter siswa di SMP Darussalam Argomulyo Berdasarkan hasil temuan peneliti maka proses Internalisasi dalam menanamkan nilai-nilai akhlak pada siswa SMP Darussalam Argomulyo Kabupaten Tanggamus yakni guru sangat berperan aktif terhadap pendidikan akhlak siswa. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak diusia dini, jalur pendidikan formal, pendidikandasar dan pendidikan menengah (UU RI No. 14 Tahun 2005). Pendapat ini didukung oleh Hadari Nawawi, yang menyebutkan bahwa guru adalah orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran dan ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak mencapai kedewasaan masing-masing Guru sudah memposisikan dirinya sebagai fasilitator pendidikan akhlak bagi siswa. Proses Internalisasi merupakan proses penanaman dalam rangka mengubah perilaku serta membina kepribadian peserta didik. Adapun internalisasi nilai-nilai akhlak pada siswa SMP Darussalam Argomulyo Tanggamus menggunakan dua cara yakni secara langsung dan tidak langsung. Cara langsung yaitu dengan menggunakan beberapa metode diantaranya keteladanan, pembiasaan, pemberian nasihat dan teguran atau sanksi juga dengan melakukan pengawasan. Dengan melihat kondisi siswa yang memiliki latar belakang keluarga siswa yang berbeda-beda sehingga menimbulkan berbagai karakter yang bermacam - macam sehingga perlu adanya penyesuaian. Oleh sebab itu maka diperlukan adanya proses penanaman nilai atau internalisasi nilai nilai akhlak Islam kepada siswa dengan bermacam cara diantaranya memberikan tauladan dan proses pembiasaan melalui pengembangan budaya Islami yang ada di sekolah diantaranya dengan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan, tausiyah, pembelajaran agama, dan melaksanakan kegiatan-kegiatan keagamaan yang lainnya. Untuk lebih jelasnya, peneliti akan memaparkan tahapan yang digunakan dalam pelaksanaan internalisasi nilai-nilai akhlak Islam di SMP Darussalam Argomulyo Tanggamus sebagaimana berikut: This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License 3 Habib Rahman, et. al ││ METODE INTERNALISASI AKHLAK... Assyfa Journal of Islamic Studies, v(2)n(1), 2024, 1-10 a. Tahap Transformasi Nilai Tahap transformaasi nilai yang dilakukan di SMP Darussalam Argomulyo Kabupaten Tanggamus berupa pemberian ilmu pengetahuan dan pemahaman melalui mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan mahfudzot serta melalui kegiatan tausiyah. Dengan pemberian pengetahuan dan pemahaman tersebut dapat membantu siswa dalam menunjang pola pikirnya untuk mengaplikasikan nilai-nilai akhlak Islam dalam kesehariannya. Jadi pemberian pengetahuan dan pemahaman ini sangat penting untuk menunjang pelaksanaan internalisasi nilai-nilai akhlak Islam dalam membentuk karakter siswa. b. Tahap Transaksi Nilai Pada tahap ini pendidikan nilai dilaksanakan melalui komunikasi dua arah yang terjadi antara guru dan siswa secaratimbal balik. Dengan adanya transaksi nilai, guru dapat memberikan pengaruh pada siswa melalui keteladanan atau contoh nilai yang sudah ia terapkan. di SMP Darussalam Argomulyo Kabupaten Tanggamus seorang guru tidak hanya memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada siswa melainkan juga berupaya untuk memberikan teladan yang baik utamanya yang berkenaan dengan adab sehari-hari diantaranya adab berbicara dan berpakaian. Dengan memberikan keteladanan, siswa akan lebih mudah mendapatkan pemahaman tentang suatu nilai atau ilmu pengetahuan. Dalam tahap transaksi nilai juga dilakukan melalui pembiasaan. Metode pembiasaan dimaksudkan sebagai bentuk rangsangan yang diberikan oleh guru kepada siswa agar mereka dapat merasakan langung manfaat dan nilai pendidikan yang terkandung di dalam proses pembiasaan tersebut. Proses pembiasaan di SMP Darussalam Argomulyo Kabupaten Tanggamus dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler keagamaan (khitobah/pidato, qiraat, shalawat), shalat dhuha, pembacaan Asmaul Husna dan surat-surat pendek, shalat dhuhur berjamaah serta dengan adanya peraturan-peraturan siswa. c. Tahap Transinternalisasi Nilai Pada tahap ini siswa tidak hanya memiliki suatu ilmu pengetahuan dan pemahaman, akan tetapi mereka sudah mampu melaksanakan atau mengerjakan yang ia ketahui (doing) dan mampu menjadi seperti yang ia ketahui (being). Pada tahap transinternalisasi nilai, upaya yang dilakukan guru dalam proses internalisasi nilai-nilai akhlak Islam terhadap pembentukan karakter siswa berupa pengawasan, pemberian nasihat, teguran/sanksi. Guru melakukan pengawasan pada siswa dan akan menasihati jika terdapat keteledoran pada diri siswa, memberikan teguran atau bahkan sanksi jika siswa melakukan kesalahan. Sanksi yang diberikan tentu akan disesuaikan dengan tingkat kesalahan siswa. Dari uraian diatas tentang pelaksanaan proses internalisasi nilai-nilai akhlak Islam dalam membentuk karakter di SMP Darussalam Argomulyo Kabupaten Tanggamus. Pembelajaran PAI dijadikan wadah untuk membina siswa untuk lebih memperbaiki akhlak. Pembelajaran PAI diberikan tidak hanya teori di dalam kelas saja akan tetapi pembelajaran juga dilaksanakan di luar kelas seperti praktik ibadah, pengajian Al-Qur’an dilaksanakan bersama siswa dimasjid. Pihak sekolah mengadakan Kegiatan keagamaan yang bertujuan memperbaiki akhlak siswa yaitu: siswa di wajibkan sholat dzuhur berjamah. mengikuti pengajian Al-Qur’an yang di adakan setiap sebelum This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License 4 Habib Rahman, et. al ││ METODE INTERNALISASI AKHLAK... Assyfa Journal of Islamic Studies, v(2)n(1), 2024, 1-10 pelajaran di mulai dan pengajian Al-Qur’an seminggu sekali, berjabatan tangan dengan guru sebelum memasuki kelas, siswa di ajak untuk terbiasa 3 S (Senyum, Sapa, Salam) dengan guru maupun dengan teman lainnya, Siswa di terapkan berbusana panjang berjilbab (bagi perempuan) dan memakai peci (kopiah) bagi siswa laki-laki. Pola pembinaan yang dilakukan guru untuk pembentukan akhlak yaitu keteladanan, pembiasaan dan nasehat. Ketiga pola pembinaan itu di lakukan untuk menjadikan siswa agar mempunyai akhlak yang baik. Pola keteladanan yang guru lakukan yakni dengan memberikan contoh tindakan nyata ucapan yang bagus tidak berkata-kata kasar serta bertindak yang baik sesuai etika yang baik. Harapannya dengan guru memberikan contoh keteladanan perilaku yang baik siswa dapat menerapkan perilaku baik dilingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Pola pembiasaan dimana guru membiasakan siswa dengan kegiatan yang bersifat mendidik akhlak seperti mebiasakan siswa berjabatan tangan dengan dewan guru sebelum masuk ke dalam kelas, membaca doa bersama-sama sebelum memulai pelajaran, membiasakan 3 S (senyum, sapa, salam), dan siswa dibiasakan menutup aurat berbusana panjang. serta pola pembinaan Nasehat yaitu guru memberikan nasihat kepada siswa apabila terjadi pelanggaran terhadap norma sosial, norma agama atau perilaku menyimpang lainnya. Program guru Pendidikan Agama Islam di SMP Darussalam Argomulyo Tanggamus menyelaraskan seluruh guru yang mengajar pada mata pelajaran untuk menanamkan nilai karakter akhlak mulia kepada siswa dalam pembelajaran. Kepala sekolah melakukan penyamaan persepsi melalui rapat dewan guru yang diadakan disekolah. Program penanaman karakter yang dilakukan adalah mengkoordinasikan siswa untuk melaksanakan salat Zuhur berjemaah, meningkatkan keberanian siswa untuk berkata benar dalam segala hal, iffah atau tidak melakukan kesalahan, tolong-menolong antar-sesama dalam hal kebaikan, serta menjaga alam dan lingkungan melalui cinta kebersihan. Pelaksanaan program didukung oleh seluruh guru. Observasi terhadap tingkah laku siswa dilaksanakan selama 4 minggu. Observasi dilakukan sesuai dengan jadwal aktivitas siswa. Program Kepala Sekolah yang dilaksanakan setiap guru di SMP Darussalam Argomulyo Tanggamus menujukkan perubahan perilaku siswa. Perilaku dilihat dari aktivitas yang dilakukan siswa. Nilai karakter yang pertama diamati adalah akhlak yang berhubungan dengan Tuhan. Akhlak berkaitan dengan kewajiban manusia sebagai makhluk Tuhan. Upaya yang dilakukan adalah dengan program salat Zuhur berjemaah yang dikoordinir oleh guru sesuai dengan jadwal pelajaran yang bertepatan dengan waktu salat tersebut. Dari wawancara yang dilakukan, siswa menyampaikan bahwa siswa menyadari kewajiban melaksanakan salat. Program pelaksanaan salat Zuhur berjemaah disambut positif oleh siswa. Hasil observasimenunjukkan peningkatan jumlah siswa yang mengikuti salat berjemaah. Adapun pernyataan bagi siswa yang tidak mengikuti salat berjemaah mengatakan bahwa pelajaran praktikum pada jam pertama hingga jam ketujuh membuat pakaian kotor dan merasa tidak bersih untuk salat. Siswa memilih pulang ke tempat tinggalnya untuk mengganti baju dan melaksankan salat secara sendiri-sendiri. This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License 5 Habib Rahman, et. al ││ METODE INTERNALISASI AKHLAK... Assyfa Journal of Islamic Studies, v(2)n(1), 2024, 1-10 2. Dampak metode internalisasi dalam menanamkan nilai-nilai akhlak untuk membentuk karakter siswa di SMP Darussalam Argomulyo Kabupaten Tanggamus Berdasarkan temuan dilapangan, terdapat beberapa dampak dari penerapan metode internalisasi dalam menanamkan nilai-nilai akhlak untuk membentuk karakter siswa di SMP Darussalam Argomulyo Tanggamus, antara lain: a. Peningkatan Kesadaran Moral: Siswa yang mengikuti metode internalisasi nilai-nilai akhlak mengalami peningkatan kesadaran moral yang signifikan. Mereka lebih mampu memahami nilai-nilai etika dan memiliki kecenderungan untuk membuat keputusan yang lebih bermoral dalam kehidupan sehari-hari. b. Perbaikan Hubungan Sosial: Siswa yang terlibat dalam metode ini cenderung membangun hubungan sosial yang lebih sehat. Mereka lebih peka terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain, sehingga menciptakan lingkungan sosial yang positif di sekolah dan di luar sekolah. c. Peningkatan Keterampilan Kepemimpinan: Metode internalisasi nilai-nilai akhlak juga memberikan kontribusi terhadap pengembangan keterampilan kepemimpinan siswa. Mereka menjadi lebih bertanggung jawab dan mampu memimpin dengan integritas. d. Peningkatan Kinerja Akademis: Terdapat indikasi bahwa siswa yang terlibat dalam metode ini memiliki peningkatan kinerja akademis. Hal ini dapat disebabkan oleh peningkatan fokus, kedisiplinan, dan motivasi yang muncul dari pengembangan karakter yang kuat. e. Penurunan Tingkat Pelanggaran Disiplin: Kelompok siswa yang mengikuti metode internalisasi nilainilai akhlak cenderung memiliki tingkat pelanggaran disiplin yang lebih rendah. Mereka lebih mematuhi norma-norma sekolah dan menghargai aturan yang telah ditetapkan. KESIMPULAN Dampak pelaksanaan internalisasi nilai-nilai akhlak Islam dalam membentuk karakter siswa SMP Darussalam Argomulyo Kabupaten Tanggamus yakni berupa pembiasaan diri dari kegiatan yang dilakukan oleh para siswa seperti melaksanakan shalat berjamaah, mengucapkan salam dan berjabat tangan ketika bertemu guru, menjaga sopan santun kepada orang lain, berpakaian rapi sesuai syariat, bergotong royong untuk membersihkan lingkungan dan lain-lain. Dampak paling menonjol ialah berupa tingkah laku mereka yang lebih santun utamanya kepada guru dan menurunnya tingkat pelanggaran disiplin siswa. DAFTAR PUSTAKA A. Tafsir, 2007, Strategi Meningkatkan Mutu Pendidikan Agama Islam Di Sekolah,Tp,. Bandung, Abdul Sakur, Jaenullah, Siti Roudhotul Jannah , Jurnal Al – Qiyam Vol. 3, No. 1, June 2022 E –ISSN : 2745-9977 P–ISSN : 2622-092X Abdullah salim, Akhlaq Islam, (Media dakwah, Jakarta: 1986) Ahmad Tafsir, Metodologi pengajaran Agama Islam, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1996 Ajat Sudrajat, “MENGAPA PENDIDIKAN KARAKTER?”, (FIS Universitas Negeri Yogyakarta), Jurnal Pendidikan Karakter,Tahun I, Nomor 1, Oktober 2011 Al-Ghazali, Ihya ulumuddin, juz 3 Alqurannul Karim Attaqwa perkata, alquran al qasbah: Bandung, Hal 282 This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License 6 Habib Rahman, et. al ││ METODE INTERNALISASI AKHLAK... Assyfa Journal of Islamic Studies, v(2)n(1), 2024, 1-10 Anna Pordjiadi, Sains Teknologi Masyarakat: model Pembelajaran Kontekstual Bermuatan Nilai (Bandung: Rosda Karya, 2005), Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), Erwin, Yudi, Prahara, Materi Pendidikan Agama Islam, (Ponorogo: STAIN Po PRESS, 2009) Fatmawati,R. (2016). “Internalisasi nilai-nilai pendidikan agama islam melalui sistem full day school Anak Usia Dini di TK IT Nurul Islam Yogyakarta. Yogyakarta:UIN Yogyakarta H. Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Buna Aksara, 1987 Hakim,L. (2012) "Internalisasi Nilai-Nilai Agama Islam Dalam Pembentukan Sikap dan Perilaku Siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Muttaqin Kota Tasikmalaya’. Jurnal Pendidikan Agama IslamTa’lim Vol. 10 No.1. Hernowo, 2004. Self Digesting; Alat Menjelajah dan Mengurai Diri, Bandung: Mizan Media Utama https://id.wikipedia.org/wiki/Peserta_didik Louis Ma’luf al Yasui, Kamus al Munjid fi al Lughah wa al A’lam M. Zulfajri dan Ratu Aprilia Senja, 2003. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Jakarta: Dhifa Publisher Muhadjir, N(2000) Ilmu pendidikan dan perubahan sosial: Teori pendidikan pelaku sosial kreatif.Yogyakarta: Rake Sarasin. Muhaimin, dkk, Dimensi-dimensi Studi Islam (Surabaya: Karya Abditama, 1994), Muhaimin, Strategi Belajar Mengajar (Surabaya: Citra Media, 1996), Muslich, M. (2011). Pendidikan karakter: menjawab tantangan krisis multidimensional. Bumi Aksara. Mz, S. R. (2018). Akhlak Islami Perspektif Ulama Salaf. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 7(01). https://doi.org/10.30868/ei.v7i01.212 Nurul Ramadhani Makarao, Metode Mengajar Bidang Kesehatan, Bandung: Alfabeta, 2009, Peter Salim, et-al, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern English, 1991 Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulya, 2001, Cet. ke-3 Raymond J Corsiny, 1994. Encyclopedia of Psichology, United State of Amerika: Intercience Publication. Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian (Bandung: Alfabeta. 2013), S Nasution, Kurikulum dan Pengajaran (Jakarta: Bina Aksara, 1989) Sanika, E., & Hidayah, F. (2018). Program Pembentukan Akhlak Siswa Pada Masa Pubertas (Studi Kasus di SMP Tri Bhakti Tegaldlimo Banyuwangi Tahun Pelajaran 2018/2019. EDURELIGIA; JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM, 2(2) Sudjiono, Anas, Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT.Raja Grafindo, 1996), Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta. 2014). Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), Surahsimi Arikunto. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT.Rineka Cipta,2013. Syamsul Ma’arif, Revitalisasi Nilai-nilai Islam (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), Tri Kurnia Nurhayati, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Dengan EYD (Jakarta: Eska Media,2010) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Bar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), Zulkifli, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, Pekanbaru: Zanafa Publising, 2011. This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License 7